Saya seorang mahasiswa yang pernah mengidolakan Amien Rais. Hal ini karena sepak terjang beliau memperlihatkan sebuah konsistensi seorang tokoh Islam yang juga negarawan. Sejak reformasi masih dalam kandungan, Pak Amien saya nilai sudah gencar dan konsisten menyuarakan kebenaran demi kebaikan bangsa ini.
Begitu pun dalam isu yang saat ini lagi ramai, skandal Bank Century. Pak Amienlah yang pertama kali mengapresiasi insiator pansus Bank Century. Didampingi ketua DPP PAN, Drajat Wibowo, Pak Amien kerap memberikan wejangan kepada para inisiator lintas partai ini.
Banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran dari wejangan-wejangan Pak Amien kepada para inisiator maupun kepada wartawan yang mewancarai beliau dalam kesempatan yang lain, tapi masih dalam isu skandal Bank Century.
Di antaranya, tokoh Reformasi ini pernah memberikan perumpamaan kondisi saat ini dalam kasus Bank Century dengan umat Nabi Isa ketika menghadapi seorang pezina.
Saat itu, umat di masa Nabi Isa pernah akan menghukum seorang pezina. Salah satu syarat agar bisa menghukum seorang pezina adalah bersih dari perbuatan keji itu.
Setelah dicek satu per satu mereka yang akan mengambil tindakan hukuman, ternyata tak seorang pun dari mereka yang bersih dari perbuatan zina. Dan akhirnya, si pezina itu pun bebas dari hukuman.
Saya terus terang begitu kagum dengan perumpamaan yang begitu sarat dengan nilai ini dengan tetap aktual jika disetarakan dengan skandal Bank Century.
Dalam kesempatan yang lain, mantan Ketua PP Muhammadiyah ini juga pernah menegaskan agar pansus konsisten menyebut nama-nama yang terlibat. Dan Amien Rais sendiri yang akhirnya mengawali penyebutan nama-nama seperti Boediono dan Sri Mulyani agar non aktif selama proses penyelidikan oleh pansus.
Menurut Pak Amien, penyebutan nama harus jelas. Karena menurut beliau, kita tidak sedang tinggal di negeri antah berantah. Harus jelas, siapa yang diduga bersalah dalam proses bailout sebesar 6,7 trilyun rupiah.
Sekali lagi, saya salut dan hormati dengan Amien Rais yang tetap konsisten meski reformasi telah menjadi wujudnya yang tidak jelas selama 10 tahun ini.
Namun, saya sangat terperanjat ketika dalam paripurna DPR soal keputusan akhir skandal Bank Century, justru, partai yang bisa dibilang anak kandung Amien Rais ini memperlihatkan tindakan yang sangat memalukan. Sekali lagi, sangat sangat memalukan!
Pak Amien yang saya hormati, betapa yang selama ini Anda perlihatkan di depan kami para mahasiswa, di depan para aktivis yang begitu mendambakan sosok pemberani yang tetap konsisten berjuang membabat kebobrokan bangsa ini, menjadi sirna karena ulah ’anak kandung’ bapak, Partai Amanat Nasional.
Sulit mengatakan kalau Anda tidak lagi terlibat dalam dinamika partai. Karena kenyataannya, Anda masih ketua MPP, dalam bahasa partai Demokrat ’Dewan Pembina’.
Pak Amien yang saya hormati. Tolong, perlihatkan konsistensi Anda, terutama dalam hal-hal yang paling dekat dengan diri Anda sendiri. Berikanlah kepada kami yang haus keteladanan tokoh ini, bahwa konsistensi tidak hanya dalam bentuk ucapan, tapi juga tindakan, dan ketegasan terhadap pihak lain, apalagi terhadap ’diri’ Anda sendiri.
Siti Tasniyatun ([email protected])