Sambil membaca artikel itu, Saya mau sampaikan bagaimana cara kita hari ini mempersiapkan fondas ekonomi yang kokoh bagi mereka dimasa depan, apakah akan jadi bangsa pemenang sejajar dengan bangsa besar lainnya, atau hanya jadi bangsa yang selalu dimangsa bangsa lainnya.
Menurut pemerintah, Membaca berita koran ekonomi terdepan di Jepang itu: GDP Indonesia peringkat 16 dunia, bila kondisi sospol ekonomi stabil spt sekarang, Indonesia 2050 peringkat 4 dunia mengalahkan Jepang. Ditulis juga Jokowi telah merintis ekonomi terbuka.
#MasaDepanKita
Kalau mendengar cara pemerintah mempersepsikan berita Nikkei SHimbun itu, Tentu kita akan merasa jumawa…bagaimana tidak sekitar 25 tahun lagi bangsa ini akan mengalahkan Jepang…tapi apakah demikian ?
#MasaDepanKita
Padahal kalau kita baca secara mendalam, Berita tsb sebenarnya tak ada yang baru. World Bank report 2016. Nilai PDB 1 Indonesia berdasarkan PPP tahun 2016 telah menembus 3.022 miliar USD (peringkat 8). Sedangkan Jepang 5.266 miliar USD (peringkat 4).#MasaDepanKita
Berdasarkan current year 2016. GDP Indonesia sebesar 932 miliar USD (peringkat 16), sedangkan Jepang 4.939 miliar USD (peringkat 3). Jika dihitung secara linier dan asumsikan growth Indonesia konsisten saja 5% hingga 2050 sedangkan Jepang hanya tumbuh 0-1 persen.
Maka tidak mustahil Indonesia akan bisa mengalahkan Jepang. Tapi kita perlu Hati2 kadang Pertumnuhan GDP bisa seperti pisau bermata dua, bisa memberikan informasi menggemburakan, tapi bisa menjadi fatamorgana yang bisa sirna seketika. #MasaDepanKita
Seperti saya katakan, apalah arti angka tanpa memahami makna di dalamnya. Angka pertumbuhan GDP hanyalah kulit. Dibalik itu semua ada trategi kebijakan yg secara fundamen bisa berbeda antar negara. masing2 negara punya cara berbeda dalam menjaga kualitas pertumbuhannya.
Saya ulang lagi: GDP adlh indeks komposit yg terbentuk oleh pengeluaran konsumsi (c)+pengeluaran investasi (I)+pengeluaran pemerintah(G)+selisih ekspor impor (xm). Proporsi setiap komponen tsb bs berbeda tiap negara walau mungkin hasil akhirnya sama. #MasaDepanKita