Waktu bulan mei kemarin saya melihat artikel di eramuslim tentang seorang bapak yang meminta pertolongan kepada para pembaca eramuslim karena anaknya, Alana, sedang kritis di Rumah sakit. Tadi pagi, saya kirim sms ke orang tua Alana dan saya kaget mendengar kabar bahwa Alana sudah damai berada disisiNya
Pilu rasanya mendengar kabar itu, kenapa dari bulan Mei, saya gak langsung kirim bantuan ke keluarganya, sangat sangat menyesal mendengar itu semua. Mungkin memang seharusnya bila perbuatan baik tidak boleh ditunda-tunda.
Saya tidak mengenal Alana dan keluarganya. Waktu itu, saya hanya melihat dia dari photo yang diposting ayahnya dengan selang infus di badannya dan pada waktu itu hati saya sangat miris melihatnya. Waktu itu yang saya lakukan hanya menyebarkan kabar ini ke teman2 saya via email dan saya sama sekali tidak menghubungi keluarga Alana.
Saat ini, di saat saya ingin membantu semuanya sudah terlambat. Ampuni hambaMu ini ya Rabb . . . Selamat jalan Alana semoga Allah memberikan tempat yang terindah disisiNya. . . Amien
Angi
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga Allah memberikan kesabaran kepada keluarga Alana dan membalas kesabaran mereka dengan surga-Nya. Amin.
redaksi.