Puluhan tahun rezim diktator Husni Mubarak mengekang mesir! Jutaan rakyat Mesir hidup dibawah kediktatoran Rezim itu. Lalu tahun lalu persis, tahun 2012 akhirnya para pemuda dan rakyat yang sudah tak tahan mulai bergerak dan menggoyang kursi kepemimpinan Mubarak, yang katanya semangat revolusi di Mesir ini meniru semangat reformasi kita membenamkan rezim Orba buatan Soeharto. Lalu akhirnya pemilu demokratis pertama pun dilangsungkan di Mesir, yang akhirnya dimenangkan oleh Dr. Moursi, Presiden Pertama Mesir yang terpilih secara demokratis.
Perubahan perubahan signifikan mulai dilakukan oleh Moursi, sebut saja roda perekonomian Mesir yg mulai mandiri dan kuat, sebut saja pembangunan yang mulai massive dan gerakan gerakan lainnya. Puluhan tahun rezim Mubarak menghancurkan kekuatan Mesir, mematikan potensi potensi Mesir, tapi dengan pembenahan konsisten Moursi ini berangsur mulai mengembalikan lagi Mesir pada masa jayanya dan siap untuk melalang buana.
Ironis, entah dunia atau konspirasi mana yang mengawali langit mendung Mesir ini, tepat setahun, ya baru setahun kepemimpinan Moursi, ya baru setahun pembenahan signifikan ini, militer Mesir yang cenderung sekuler dan tempat kumpul sisa sisa antek Mubarak ini merangsek, dan meng “kudeta” kepemimpinan Moursi, dengan alasan tak masuk akal, katanya Moursi tidak bisa menjaga stabilitas Mesir dan akan menerapkan konstitusi baru. Siapa pun, yang menjadi dalang dibalik semua ini! Lihat lah Allah Maha Perkasa.
Demokrasi sakral ini telah dirampas begitu saja ! Ini tentu kejahatan terhadap demokrasi!
Akhirnya, jutaan warga Mesir turun ke jalan untuk tuntut dikembalikannya demokrasi dan dibebaskannya presiden sah nya , Moursi! Mereka turun ke jalan membawa perdamaian, mereka turun ke jalan berbekal AlQur’an, tanpa senjata, dengan perdamaian. Sudah sekitar 2 bulan lebih duduki jalanan Mesir, dengan damai. Tapi respon militer ternyata negatif, mereka mulai tergerak untuk mengusir dengan cara membantai para demonstran!
Miris, tepat hari ini, Rabu, 14 Agustus ’13, militer instruksikan untuk membersihkan jalanan dari para demonstran! Baru satu jam, siang tadi sudah ratusan syahid menuju Rabb nya dan ribuan luka akibat kebiadaban Militer. Mereka gunakan sniper, gunakan tank, gunakan benda tajam dan lainnya, sedangkan demonstran hanya berbekal kesabaran dan kedamaian. Ironis!! Kabar terakhir pukul 19.00 korban sudah mencapai 3000 an meninggal! Tak hanya dibunuh secara terang terangan, mereka juga tergerak membakar hidup hidup para demonstran dan melindasnya dengan tank tank besarnya! Kejadian di Mesir ini adalah penistaan terhadap kemanusiaan. Sungguh sebuah penistaan. Ironisnya lagi, Media Dunia bungkam akan hal ini, mereka seakan akan sudah di setting untuk tidak meliput pembantaian pesanan ini. Di televisi nasional bahkan hanya diberitakan militer menggunakan gas air mata saja, sungguh lebih kejam dari itu!
Dan biadabnya lagi, Indonesia yg (katanya) negeri penjunjung demokrasi, hanya bisa diam. Baginda SBY tiba tiba tuli dan mati nuraninya. Beliau tidak berani bersikap, hanya diam buta, seperti tak bernyawa, bisu untuk bicara, tuli untuk mendengar fakta, malah bangga menjadi boneka amerika. 68 tahun yang lalu, Mesir yang akui pertama kedaulatan kita, tapi 68 tahun setelahnya Garuda dibawah kendali SBY tumbuh dan berkembang sebagai bangsa buta, terhadap fakta dan realita, hanya bisa bicara dengan tema partainya. Hanya peduli akan kondisi partainya, bukan bangsanya, bukan pula saudaranya! Indonesia yang menjadi bangsa muslim demokratis terbesar di dunia, harusnya segera mengutuk keras kebiadaban ini. Bukan diam! Bapak SBY sudah mati tak bernyawa kehilangan jiwa dan nuraninya………Sungguh aku kecewa.
Dimana nuranimu? Aku tulus dan sungguh ingin kau jawab dalam hati kalian masing masing kawan ..
Saiful Islam Robbani
Fak. Farmasi – Universitas Padjadjaran