Soal diksi dan gestur tak penting saya bahas panjang, apalagi sampai menyindir pihak sebelah yang tampak sangat teknis dan retoris. Rekam jejak takkan pernah bohong, proses takkan pernah khianati hasil, isi kepala dan kapasitas akan mempengaruhi performa publik. Itulah yang membentuk Pak Prabowo bergemuruh menyemangati berwibawa, dan Bang Sandi cerdas funky milenials kekinian, berbagi peran dan saling melengkapi.
Saya senang pilihan gaya pakaian fashion keceh paslon 02 Prabowo-Sandiaga malam ini. Simbolisasi kewibawaan penting ditunjukkan agar (insya Allah) Presiden Prabowo dan Wapres Sandiaga dapat meyakinkan rakyat bahwa mereka akan menjadi pasangan pemimpin dengan marwah tegas bagi kaum miskin tak berpunya, juga kelas menengah high end. Adil, aman dan makmur untuk semua.
Pemimpin jangan sibuk dengan pencitraan baju dan sepatu murah, tetapi ternyata kebijakannya lebih berpihak kepada kaum pemodal dan para cecunguknya. Sibuk ngevlog tetapi ternyata tak ngeh problem finansialisasi digitalisasi di era abad XXI, yang bila tak waspada akan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercinta. Arah ideologisasi kebangsaan lebih penting agar memberikan rakyat harapan bahwa pemimpin hadir di tengah hidup sehari-hari, dan jangan mau lagi dimanipulasi hal remeh yang ternyata membuat hidup makin susah dalam beberapa tahun terakhir ini.
Malam ini saya akan bisa terus bermimpi untuk Indonesia yang lebih baik, karena masih ada Pak Prabowo dan Bang Sandi yang masih mau berjuang di depan untuk kami. Besok pagi saya akan bangun tidur, bekerja mencari nafkah keluarga walau di akhir pekan, dan tentu saja akan tetap membantu pemenangan paslon 02 Prabowo-Sandiaga dengan cara yang saya bisa.
Tugas khusus saya sudah jelas, berjuang wujudkan #2019PrabowoPresiden #2019PrabowoSandi #IndonesiaMenang. Hingga Pemilu di hari Rabu, 17 April 2019, saya akan terus mensosialisasikan visi-misi Indonesia Menang, mengajak rakyat memilih paslon 02 Prabowo-Sandiaga, menyerukan agar semua kalangan mewujudkan Pemilu yang jujur dan adil, bebas dari kecurangan, manipulasi, praktik hoaks dan politik uang, serta penyalahgunaan kekuasaan, dan ujungnya mengawal TPS dan surat suara C1 demi memastikan dengan cara konstitusional, elegan dan bermartabat.
Yang lama biarlah hilang, yang baru teruslah bersinar. Insya Allah![***]
Ricky Tamba
Jurubicara Jaringan ’98, Fanbase Militan Prabowo-Sandi. (kl/rmol)