Oleh:Tony Rosyid
KASUS penembakan enam anak muda di KM 50 Jakarta-Cikampek menyita banyak perhatian. Sudah lebih dari sepekan menjadi trending topic di berbagai media. Tidak saja media Indonesia, media luar negeri juga telah banyak memberitakan.
Kasus ini berlarut-larut dan terus menjadi pembicaraan publik. Karena pertama, berita dan informasinya simpang siur. Bahkan dianggap banyak keganjilan.
Kedua, tuntutan publik agar kasus ini diserahkan dan ditangani Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) ditolak presiden. Justru presiden menyerahkan ke pihak kepolisian yang notabene menjadi pihak yang terlibat dalam kasus KM 50. Sebagian masyarakat menganggap ini tidak fair.
Ketiga, Komnas HAM yang diharapkan bisa menjadi pembuka tabir kasus ini dianggap tidak transparan.
Komnas HAM selama ini puasa bicara dan tutup mulut. Hampir tak ada perkembangan yang dilaporkan dan disampaikan ke publik terkait temuan Komnas HAM.
Malah kabar terakhir, Komnas HAM hanya lapor ke presiden. Apakah ini tanda bahwa Komnas HAM sudah masuk angin atau berada dalam tekanan? Begitu pertanyaan yang berkembang di publik.
Atas ketidakpuasan ini, sejumlah masyarakat mendatangi kantor Polsek dan Polres di berbagai daerah.