NEW DEHLI—Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) klaster Mahasiswa atau MITI-M melakukan terobosan dalam penerapan teknologi tepat guna bagi masyarakat perdesaan. Tak hanya menggandeng para akademisi di berbagai kampus di Indonesia dalam menggerakkan comumunity development atau comdev, akhir pekan ini lembaga otonom di bawah asuhan MITI Pusat tersebut melakukan kerjasama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di seluruh dunia.
Adalah Ketua MITI-M Tasik Aji Prabowo dan Koordinator PPI Dunia Zulham Effendi yang menandatangani langsung nota kesepahaman atau MOU tersebut di sela-sela Simposium Internasional Perhimpunan Pelajar Indonesia yang dibuka Presiden SBY, Kamis (20/12) lalu. Hadir menyaksikan penandatanganan MOU antara kedua belah pihak tersebut Ketua Umum MITI Pusat Dr. Warsito P Taruno, yang kebetulan menjadi salah pembicara dalam simposium tersebut.
Isi dari nota kesepahaman itu, menurut Aji Prabowo adalah membangun sinergisitas antara peneliti dan ilmuwan yang tengah menimba ilmu di luar negeri dengan para aktivis MITI-M, khususnya dalam penerapan teknologi tepat guna atau TTG. Hal ini menjadi penting mengingat kebutuhan mendasar dari program pemberdayaan masyarakat menuntut hadirnya teknologi tepat guna yang memudahkan kerja-kerja ekonomi di perdesaan.
‘’Secara umum, paling tidak ada empat poin penting yang kita sepakati. Pertama, mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemajuan masyarakat Indonesia; kedua, peningkatan sumber daya manusia khususnya bagi ilmuwan muda di Indonesia; ketiga, pengembangan potensi mahasiswa yang melakukan riset dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; dan keempat, peningkatan hubungan kemitraan strategis dan komunikasi efektif dalam informasi dan jaringan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi,’’ ujar Aji Prabowo dalam siaran persnya yang dikirim Jumat (21/12) dari New Dehli.
Dengan adanya MOU, Aji berharap dapat memacu kreativitas mahasiswa, menumbuhkembangkan pendayagunaan hasil riset dan teknologi, mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat, serta memberdayakan dan menyinergikan sumber daya ataupun pengetahuan yang ada di masing-masing pihak.
‘’Intinya, kita ingin teman-teman yang sedang belajar atau meneliti di luar negeri bisa berkontribusi dalam agenda-agenda aksi yang kita lakukan. Dengan demikian, meski mereka ada di luar negeri sekali pun bisa memberikan sumbangsihnya dalam pemberdayaan masyarakat yang selama ini menjadi perhatian dan kerja-kerja kita,’’ jelas Aji.
Aji menunjuk berbagai program Comdev yang digarap MITI-M. Setidaknya, kerjasama yang sudah dan terus dilakukan bersama jaringan 79 kampus yang ada di Indonesia sedikit banyak memberikan kontribusi dalam peningkatan ekonomi masyarakat. ‘’Harapannya, setiap comdev yang kita bangun menghasilkan para teknopreneur atau pengusaha-pengusaha yang berbasis teknologi dalam menjalankan usahanya. Di sinilah pentingnya penerapan teknologi tepat guna yang dikembangkan teman-teman PPI Dunia,’’ ujar Aji
Sementara, menurut Zulham Effendi, MITI yang dikenalnya sejak 2004 sudah jelas arah tujuan dan misinya dalam memberdayakan potensi masyarakat Indonesia melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. ‘’Hal ini tentunya tidak lepas dari eksistensi kaum akademik seperti kami yang tengah menimba ilmu di luar negeri. Dengan pertimbangan itu, PPI Dunia berharap bisa bekerja sama dengan MITI agar nantinya benar-benar terwujud cita-cita untuk bisa berkontribusi nyata bagi Indonesia,’’ pungkas Zulham. *****
Ketua Umum MITI Dr Warsito P Taruno (tengah berjas hitam dan berkacamata) berfoto bersama peserta simposium Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) seluruh dunia di New Dehli, India usai menjadi pembicara pada sesi The Current and Future Trend of Science and Technology Development in Indonesia.