Eramuslim.com -Dunia telah masuk era “android war”, “brain war”. Targetnya adalah otak individu seluruh warga negara. Strateginya bernama “brain washing”. Senjata canggihnya sistem komunikasi dan informasi. Amunisinya “knowledge”. Pengetahuan.
Otak bangsa ini–dari individu hingga negara–dijejali khasanah pengetahuan dan paham yang membuat manusia Indonesia mengalami disorientasi. Ideologi dihancurkan. Konstitusi dibiaskan. Sistem kebudayaan diporak-porandakan. Jelas, hasilnya lebih hebat ketimbang bom nuklir.
Dalam realita seperti ini, militer tak lagi berada di garda depan. Justru sebaliknya, rakyatlah yang di garis depan. Militer sebagai kekuatan cadangan. Strategi perlawanannya: berdayakan lapis sosial baru untuk bergerak meretas sistem pengetahuan dan kerangka pikir bikinan imperialis. Strategi perlawanan yang paling jitu adalah pencerahan, mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan nilai-nilai dan jati diri bangsa sendiri.
Sayang, konstitusi dasar negara kita justru diubah untuk mengakomodasi kerangka pikir imperialis.[]
M Djoko Yuwono, Wartawan Senior dan Budayawan
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-pre-order-eramuslim-digest-edisi-12-bahaya-imperialisme-kuning.htm