Eramuslim.com – Dia boleh jadi Presiden RI, but he will never speak for me. Dia boleh teriak “Saya Indonesia” but not on my behalf. Dia bisa terus berpidato soal persatuan, but we know better he never mean it seriously.
Ada suatu masa dimana saya ikhlas mendoakan keberhasilan Presiden RI yang bukan pilihan saya, tapi tidak untuk dia.
Presiden RI kali ini tidak butuh didoakan agar berhasil, karena dia pasti lebih dulu mengklaim kegagalannya sebagai keberhasilan.
Jadi saat ini, pemimpin saya masih Prabowo Subianto
Yang tidak suka berdusta dan mengumbar janji tanpa makna. Yang tidak berat mengucap kata maaf atas kesalahannya.
Yang lugas bicara dan tidak memaksakan diri untuk tampil cerdas. Yang berani menggagas ide bernas tanpa harus pura-pura memahaminya.
Yang pembawaannya apa adanya dan bukan ada apa-apanya. Yang maju sebagai dirinya sendiri, bukan mewakili sang dalang.
Yang bisa marah mempertahankan prinsipnya, dan bukan pura-pura ramah tapi memukul dengan memakai tangan orang lain.
Yang bisa memenangkan perang meski kalah dalam sekian pertempuran. Bukan memaksakan kemenangan dengan mengabaikan nilai kebenaran.
Kekalahan bertarung tidak berarti menjadi bagian dari sejarah hitam bangsa ini.
Saya bangga bersama Prabowo Subianto & Sandiaga Salahuddin Uno (*)
*Penulis: Jenni Retno Valencia
Sumber: FB Penulis