Pengumuman awal seperti inilah yang dibutuhkan dan perlu diamankan publik dalam pengawasan “terbatas” yang dapat dilakukan masyarakat terhadap kerja Komnas HAM.
Mengingat belum ada hal penting yang dapat ditangkap publik tentang kerja Komnas HAM, maka posisinya saat ini Komnas HAM masih dalam bacaan antara diragukan atau dapat dipercaya.
Wajar diragukan karena saat mempublikasikan bersama polisi tentang temuan “revolver” yang menjadi bukti penembakan begitu yakin dengan detail penjelasan Kepolisian. Begitu juga dengan bantahan keras telah menemukan rumah tempat diduga terjadinya penembakan atau penyiksaan.
Apapun itu, publik masih akan menunggu finalnya hasil kerja Komnas HAM. Adanya suara yang mendorong keterlibatan lembaga internasional dalam penyelidikan kasus ini adalah bukti bahwa kerja Komnas HAM diragukan obyektivitasnya.
Dengan duka dan keprihatinan mendalam atas peristiwa yang menyakitkan ini akhirnya kita berdiam “wait and see” dalam ketertutupan dan gelapnya malam.
Lokasi Km 50 pun telah dihancurkan, terbebas dari penghuni orang-orang yang biasa ramai melayani mereka yang berhenti untuk beristirahat. Suasana lingkungan kini kusam dan muram.
Tetap berdoa semoga Komnas HAM dapat menjawab keraguan dengan hasil yang terang benderang. Berdoa agar anggota Komnas HAM terbebas dari status terperiksa di hari akhir dan mendapat hukuman dari Allah SWT yang Maha Melihat dan Mendengar.
Alangkah ruginya jika menjadi unsur tak terlibat dalam perbuatan tetapi ikut terhukum karena menyembunyikan kebenaran. Sebaliknya pahala besar akan diberikan Allah SWT bagi mereka yang berlaku jujur dan memberi manfaat besar bagi kehidupan orang banyak. (id)
(Pemerhati politik dan kebangsaan.)