Media Media Islam tidak Boleh Terpasung

Situs Islam diblokirOleh Deasy Arfisy

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Tulisan ini hanyalah merupakan hal kecil dari saya sebagai pembaca setia pada situs – situs media islam. Rasanya saya sangat sedih sekali saat kemarin selama beberapa hari situs – situs media islam diblokir oleh penguasa Negeri ini dan saya tidak dapat mengaksesnya. Alhamdulillah sekarang bisa di akses lagi.

Saya ada adalah salah satu dari sekian banyak pembaca setia media web situs Islam. Saya merasakan sekali manfaatnya bagi diri saya dengan keberadaan situs – situs islam. Saya hampir setiap hari mengakses dan membaca artikel atau apa sajalah yang disajikan oleh media – media islam. Situs – situs web yang selalu saya baca yaitu; Islampos.com, suara-islam.com, eramuslim.com,voa-islam.com,kiblat.net, muslimdaily.net,dakwatuna.com,hidayatullah.com,rumaysho.com,hizbut-tahrir.or.id karena kontennya banyak yang membahas masalah Aqidah, Siroh Nabi,Sejarah para Ulama, Fiqih, Hadist. saya yang termasuk jarang pergi kepengajian sangat terbantu dalam hal ilmu pengetahuan agama dengan adanya Media – media dakwah seperti ini. Sambil bekerja pun saya bisa dapat sekaligus belajar dan membaca masalah Agama. Dan sejujurnya dari sekian banyak media Islam yang sering saya baca diatas memang tidak ada satupun konten yang bernuansa kebencian, SARA, atau mengajak kepada kekerasan, mengajak dan mengajarkan membuat bom,mengajak membantai kafir Nasrani atau Yahudi tidak ada sama sekali. Kalau ada yang bilang itu fitnah sekali. Bahkan saya malah jadikan bahan kajian yang disampaikan oleh para Ulama lewat media islam saya dakwahkan juga kepada teman – teman saya agar mereka yang tidak tahu menjadi tahu.

Dulu itu saya sangat anti dengan Media situs Islam, Jujur. Karena akibat dari propaganda media arus utama yang sering saya tonton, alias saya terkena pembodohan media dan tergiring opininya. Yang selalu memberitakan media Islam seperti Arrahmah.com dan Voa-islam.com juga Suara-islam.com sebagai situs garis keras dan teroris yang selalu mengajak kepada kekerasan. Sehingga kesukaan saya dulu 4 tahun yang lalu hanyalah merasa cukup dengan hanya membaca situs – situs media sekuler seperti ; Detik.com,Vivanews.com, Mediaindonesia,kompas.com,merdeka.com, tribunnews.com,dan lain – lain. Karena media islam dan FPI sering dijelek – jelekkin oleh media mainstraim, kok hati saya jadi penasaran ya.. saya bertanya pada diri saya sendiri mengapa media – media mainstraim itu yang ngakunya islam dan muslim namun selalu menjelekkan saudaranya sendiri yang seiman. Bukannya kita diperintahkan oleh Rasulullah untuk bersatu dan merapatkan barisan. Karena penasaran saya akhirnya membuka dan membaca media – media islam yang sering dituduhkan tadi ternyata isinya Cuma masalah dakwah dan pengetahuan Islam tidak ada kekerasan sama sekali. Dan ternyata lagi isi konten Media Islam dan Media Sekular sangat sering bertolak belakang terlebih masalah teroris,masalah jihad di Timur Tengah,masalah pembantaian Yahudi terhadap Rakyat Palestina, saya menemukan informasi lebih banyak di media Islam. Akhirnya saya memutuskan untuk jatuh hati kepada media – media dan situs islam juga perkembangan dakwahnya. Dan sekarang saya tidak pernah lagi mau sedikitpun membaca di media –media selain media islam. Saya meninggalkan media sekular menjadi hal yang buat saya tidak terlalu layak untuk dibaca,kecuali masalah olahraga seperti sepakbolanya atau kulinernya itupun juga jarang saya baca kadang tidak terfikir kearah sana. Untuk informasi sensitif apalagi mengenai umat islam saya tidak mempercayai secuilpun yang disajikan Media Sekuler. Kok aneh ya saya menjadi anti dengan Media Sekular, Eneg dan sering tidak berimbang dalam pemberitaan. Lama –lama muak tapi saya memiliki alasan yang benar Karena mereka sering menjelekkan para Mujahidin tanpa pernah mau kroscek kelokasi kejadian. Apa salahnya demi berita yang akurat mendatangi Bumi Syam silahkan berdialog dengan pimpinan Jabhah Nusra, atau yang lain – lain saya yakin mereka orang yang baik dan mau diajak dialog namun malah sibuk menjiplak info dari media asing ya susah kebenarannya dipertanggung jawabkan, memojokkan Umat islam, membela Ahok, sering membuat opini islam teroris, garis keras, ekstrimis, radikal, hanya karena umat islam sholat, hanya karena berjanggut, hanya karena bercadar, hanya karena mengikuti ajaran Alquran dan Sunnah Nabinya, hanya karena tidak mau menerima Ahok sebagai gubernur dan lain-lain, saya tidak suka saudara saya yang seiman dihina – hinakan, dihancurkan kehormatannya demi kepentingan penjajah Amerika dan Australia. TV sekularpun saya tidak pernah terlalu menontonnya lagi. Narasi mereka sering aneh dan itu yang sering saya simak. Maaf TV sekular saya harus meninggalkan kalian untuk tidak masuk dalam daftar tonton saya. Harapan saya kedepannya Media Islam dapat bersatu dan dapat membuat TV Islam sendiri gabungan hasil kerjasama dari Media – media islam lainnya. Amin… walaupun Media Islam ini kecil tidak sebesar Media ‘Bisnis” (arus utama) namun sangat berarti dan bermanfaat sekali bagi kami masyarakat Islam yang sangat merindukan banyak informasi yang benar dan dakwah yang benar.
Disuatu hari saya menjadi ikut terpukul dan sedih sekali saat melihat pengumuman bahwa media – media islam favorite saya yang setiap hari saya buka tiba – tiba diblokir begitu saja oleh penguasa dengan alasan yang tidak jelas, itu sangat menyakitkan hati. Saya geram rasanya. Apalagi dituduh ini dan itu. Saya tidak habis pikir. Padahal banyak Ulama yang mengisi kajian agama mereka melalui media Islam. Apakah mereka juga mau disebut mengajarkan kekerasan dan teroris. Tolong penguasa apalagi yang masih mengaku islam seperti BNPT tolong hargailah para Ulama kalau bukan mereka yang mengajarkan agama kepada kami lalu siapa lagi? Anda (BNPT)? saya kira mana bisa belajar Islam menggunakan sudut pandang Amerika. Mana bisa membahas masalah Jihad menggunakan pola fikir Amerika.

Akhirnya saya berharap media Islam teruslah berdakwah dan teruslah sampaikan kebenaran walaupun mereka Amerika atau bangsa sejenisnya tidak suka. Percayalah ada banyak umat islam yang selalu siap mendukung keberadaan kalian dan tentunya Allah. Kejadian blokir – blokiran media Islam malah menjadikan keimanan saya mantap dalam Islam insyaAllah, dan saya malah semakin tambah kuat keyakinan saya bahwa memang hanya Islam agama yang benar. Harapan terakhir saya adalah memang BNPT dibubarkan saja. karena BNPT telah mengganggu ketenangan publik dengan main tuduh dan main fitnah. Hanya karena alasan teroris. Padahal masalah teror teroran diindonesia ini banyak sekali. Itu para Begal juga bisa dikatakan teroris karena perbuatan mereka membuat orang lain takut dan terancam nyawanya. Bagaimana mungkin istilah teroris oleh BNPT di sempitkan menjadi hanya kalau pelakunya umat islam saja

Oiya satu lagi ada 22 situs yang diblokir BNPT, oh pada akhirnya saya baru tau kalau ada yang namanya panjimas,salam-online,muqawamah dan lain – lain. Saya tidak tau lho awalnya kalau media ini ada, setahu saya seperti panjimas.com itu hanyalah media cetak seperti zaman Orba ternyata sudah ada yang Onlinenya. Ketinggalan kereta kan saya, tapi berkat BNPT yang mempublikasikan situs itu saya menjadi tahu, dan saya pun membuka situsnya. Referensi bacaan saya bertambah sekarang. insyaAllah semoga wawasan dan ilmu pengetahuan agama saya bertambah. Terima kasih BNPT. Tenang saja, walaupun BNPT mengatakan situs media islam itu teroris atau apalah saya tetap tidak akan pernah percaya kepada antek Amerika. Kecuali memang media Islam benar – benar mengajarkan sesuatu diluar syariat ajaran islam. Itupun bukan karna BNPT. Saya percaya ada banyak teroris di Negeri ini sayangnya saya tidak menggunakan standar BNPT dan Amerika dalam memahami istilah teroris. OPM, RMS, begal jalanan, para pelanggar hak publik seperti main blokir juga adalah teroris keberadaannya meresahkan. Umat Islam yang sholat, yang menyebarkan dakwah Islam,Ulama yang tulus, Ulama yang berjihad, kalimat Tauhid, Khilafah,Pesantren bukan Teroris. Kalau ada umat islam yang ingin berjihad membela saudaranya yang terbantai di luar Negeri mengapa harus di cap teroris sedangkan penguasa dan BNPT yang bekerjasama dengan penjajah Amerika tidak disebut sebagai Teroris. Marilah kita gunakan istilah teroris sesuai dengan arti yang sebenarnya bukan disempitkan menjadi agama tertentu pelakunya hanya karena penjajah Amerika merasa terancam kepentingannya.
Apabila ada kata – kata saya yang salah mohon dimaafkan ya. Saya sedih kalau saya sebagai pembaca Media Islam disebut sebagai simpatisan radikalis. Padahal saya bertahun – tahun membaca media Islam tidak ada niat sama sekali untuk menjadi Teroris, untuk membantai orang yang tidak bersalah, untuk melakukan kekerasan semau hati, atau mengkafirkan orang seenaknya. yang ada malah wawasan agama saya bertambah, saya bisa menjadi lebih santun, lebih semangat untuk sholat karena ulama di Media Islam sering mengkaji masalah sholat, masalah Islam lainnya juga. Masak sih hanya karena sholat lalu besoknya terpacu untuk menjadi teroris. Saya malah ingin ucapkan terima kasih yang banyak kepada Media Situs – Situs Islam atas keberadaannya ditengah – tengah banyaknya kerusakan dan kerancuan informasi saat ini. Jujur sangat berarti dan bermanfaat bagi saya khususnya dan umat islam yang lain umumnya.

Semangat selalu ya buat Media – Media Islam.. semoga kalian yang tulus melakukan dakwah,para wartawan yang tulus, para penganjur kebaikan, para pencerah umat, para Ulama, dan yang selalu setia membaca Media Islam karena Allah dan RasulNya diberi kebaikan yang banyak oleh Allah, pahala yang terus mengalir, dan mendapatkan limpahan rahmatNya. Amin. Wassalamu a’alaikum

Kalimantan Barat,14 April 2015