Ketika saya menulis buku pertama dengan judul: “Palestina Pertanyaan Berjawab”, Penerbit KISPA Publishing, Jakarta, Desember, 2006.
Saya sampaikan ke Mas Pepeng, panggilan akrab saya untuk beliau, tentang rencana penulisan buku tentang Palestina, dan meminta beliau untuk menuliskan beberapa kalimat dalam buku tersebut sebagai kenang-kenangan dan kata penggugah kepada setiap pembaca.
Saat itu Mas Pepeng sudah terbaring sakit, setiap hari di kamar, kalau mau keluar harus menggunakan kursi roda. Beliau tetap semangat, ceria, dan memiliki rasa empati yang tinggi terhadap urusan umat, terutama rakyat Palestina yang masih terjajah.
Buah fikiran, semangat dan ketulusan hati Mas Pepeng dapat kita resapi dalam tulisan beliau di buku saya,
“Buku ini dibuat oleh sahabat saya untuk menyamakan penafsiran kita tentang Palestina. Tempat para syuhada, tempat jundullah, pemimpin kelas dunia, dan masih banyak lagi yang bisa Anda baca melalui buku ini. Jadi, tunggu apalagi, baca, resapi, samakan penafsiran, dan rapatkan barisan. Allahu Akbar!!! (Ferrasta “Pepeng” soebardi-Entertainer).”.
Saya bermohon kepada Allah, dihari wafat beliau, Rabu, 18 Rajab 1436 H / 6 Mei 2015, semoga tulisan beliau tersebut merupakan amal jariyah dan amal jihadnya untuk membebaskan Palestina, khususnya Masjid Al Aqsha. Semoga sakit beliau sekitar 11 tahun merupakan penghapus segala kesalahan dan dosa yang pernah dilakukan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Penyakit yang menimpa seorang mu’min merupakan penghapus dosa-dosanya’.” (HR. Ibnu Abu Ad-Dunya dan Al Hakim). Menurut Al hakim sanadnya shahih. Hadits shahih.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un.
Dari sahabat dan murid Mas Pepeng, Ferry Nur, Ketua KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina).