Eramuslim.com – HARI-hari akhir segera datang. Proses panjang tentang Pemilu dan Pilpres 2019, akan menemui titiknya. Kegelisahan, khususnya bagi mereka yang menginginkan perubahan, juga akan menemui klimaknya. Menyeruak di relung hati, di relung dada.
Korban terkait semua proses itu jumlahnya tidak sedikit. Sekitar 700 berpulang kehadirat Ilahi. Hingga hari ini, tak ada satu pun penjelasan medis kecuali sepotong kalimat sumir: kelelahan.
Berdasar berita media massa, tak kurang dari sembilan orang tewas dengan tudingan sebagai perusuh, 21/22 Mei. Bahkan berseliweran isu yang katakan jumlah tewas lebih banyak dari itu. Sekali lagi, tak ada penjelasan konkret mengapa ada tiga bocah ikut tewas. Ribuan lainnya yang bertugas di KPPS, menderita sakit, ada yang sudah pulih, ada yang masih sakit. Sekali lagi, tak ada rekam medis kecuali sepotong kalimat sumir tadi: “mereka kelelahan!”.
Miliaran bahkan sangat mungkin ratusan miliar rupiah telah digelontorkan, bukan dari pihak tertentu, tapi murni dari kocek rakyat yang ingin perubahan. Berliter-liter peluh ikut membanjir, bergunung-gunung doa dipersembahkan. Semua dilakukan secara tulus untuk menjemput perubahan. Beberapa tokoh ditahan dan dituding dengan makar.