Penjelasan Pengurus Masjid Al-Hikmah New York
Beberapa hari ini ada video yang berkeliaran mengenai kekisruhan di masjid Al-Hikmah New York, khususnya kejadian pada Jumat 19 Mei 2017. Daud Rasyid yang mengaku Imam masjid Al-Hikmah juga telah memberikan pernyataan yang tidak jujur, serta diramu untuk menangkis sikap dan karakternya yang sangat memalukan. Karakter DR yang kaku, angkuh, ingin benar sendiri, bahkan cenderung mengkafirkan pihak-pihak yang tidak sependapat dengannya telah membawa perpecahan dan kekisruhan di masjid Al-Hikmah sejak setahun ini.
Kehadiran Daud Rasyid di masjid Al-Hikmah
Sebelum menjelaskan perihal apa yang terjadi di masjid Al-Hikmah, perkenankan kami menyampaikan terlebih dahulu tentang kehadiran Daud Rasyid di masjid Al-Hikmah. Hal ini penting diketahui agar latar belakang setiap peristiwa bisa menjadi jelas.
Daud Rasyid pertama kali ke Amerika diundang oleh ICMI Orwil Amerika untuk memberikan ceramah agama di beberapa kota, termasuk di masjid Al-Hikmah. Sejak itu pula Daud Rasyid sudah tertarik untuk pindah kerja di Amerika. Di mana-mana meminta diundang untuk jadi Imam, seperti IMAAM di Washington DC, IMF di Los Angeles, Pengajian Houston, bahkan masjid kecil dengan jamaah kecil seperti Philadelphia juga diminta mengundangnya jadi imam. Juga beberapa kali mendekati pengurus masjid Al-Hikmah New York.
Tapi tidak satupun dari masjid atau kelompok pengajian itu yang tertarik untuk mengundangnya. Hingga tahun 2016 ada salah seorang anggota Board masjid Al-Hikmah yang berhasil dia dekati dan mengundangnya. Anggota Board inilah, tanpa sepengetahuan pengurus lainnya, dan juga tanpa penyampaian apapun kepada jamaah, mengundang Daud Rasyid untuk datang menjadi Imam di masjid Al-Hikmah.
Sebenarnya tidak ada masalah kalau saja dilakukan dengan prosedur yang baik. Toh memang memerlukan Imam. Yang jadi masalah karena datang tanpa prosedur yang benar.
Tapi yang paling bermasalah adalah cara pandang agama Daud Rasyid yang keras, kaku dan tidak mengenal lingkungan. Semua yang tidak sejalan dengan pikirannya dianggap salah. Apalagi dengan karakter yang selalu ingin menang sendiri dan angkuh.
Maka sejak kehadirannya jamaah menjadi resah, ribut, bahkan terjadi kekisruhan-kekisruhan. Yang ikut di pengajian-pengajiannya tidak pernah lebih dari 7-10 orang. Jamaah masjid Al-Hikmah menolak Daud Rasyid. Bahkan orang yang mengundangnya ke New York juga telah dihentikan dari kepengurusan masjid.
Oleh pengurus masjid Al-Hikmah Daud Rasyid sudah berkali-kali diminta berhenti, atau dipecat. Tapi Daud Rasyid tetap bertahan, bahkan tidak mengakui pengurus masjid yang ada. Dia ingin melakukan semuanya dan merasa otoritas mutlak di masjid Al-Hikmah.
Konflik di masjid
Memang sejak beberapa tahun terakhir ada konflik antara beberapa orang dengan pengurus masjid. Berbagai fitnah terjadi, bahkan mereka berusaha membawanya ke pengadilan.
Tapi singkatnya permasalahan itu adalah ketidak puasan semata kepada pengurus karena mereka tidak masuk dalam kepengurusan. Mereka pun melakukan berbagai tuduhan, termasuk penyalahgunaan dana, yang hingga kini justeru pihak tertuduh meminta mereka membawanya ke arbitrasi biar semua dapat dibuktikan. Tapi mereka gagal melakukan itu.
Ternyata Daud Rasyid yang merasa Imam itupun memihak, bahkan belakangan diketahui memang dibawa oleh pihak-pihak yang menuntut pengurus ini. Karena dia memihak maka jamaah semakin resah dan marah kepadanya. Bahkan tidak sekalipun ceramah Daud Rasyif diikuti oleh jamaah masjid Al-Hikmah kecuali mereka yang melawan kepengurusan itu.
Masalah kiblat masjid Al-Hikmah
Masalah kiblat di masjid ini memang sudah ada sejak awal dibeli gedung. Sejak itu ada perbedaan pendapat tentang arah kiblatnya. Perbedaan ini disebabkan oleh berbedaan metode dalam penentuan.
Di Amerika Utara memang ada perbedaan para ulama dalam melihat arah kiblat. Oleh karena adanya perbedaan metode, maka hasilnya juga berbeda. Maka wajar jika ada sedikit perbadaan antara satu masjid ke masjid yang lain.
Menyikapi perbedaan ini sejak awal pengurus masjid Al-Hikmah menentukan mengikut kepada salah satu pendapat yang ada. Keputusan ini diambil setelah meminta pendapat Fiqh Council of North America, semacam Majelis Ulamanya Amerika.
Selain itu pendapat ini juga mendukung bentuk gedung yang ada. Sehingga dapat menampung jamaah yang lebih banyak dan juga tidak merubah keindahan ruangan yang sudah ada.
Tiba-tiba ketika Daud Rasyid tiba, dengan bisikan beberapa jamaah yang memang dari dulu punya pendapat lain, merubah kiblat secara sepihak. Dia mencoret karpet ruangan dengan spidol dan semua ini tanpa konsultasi dengan pengurus.
Inilah kemudian yang semakin menjadikan jamaah masjid Al-Hikmah semakin marah. Melakukan perubahan kiblat tanpa konsultasi dengan pengurus, dan menumbuhkan keraguan kepada jamaah lainnya.
Kejadian di hari Jumat 19 Mei
Perlu diketahui bahwa jadwal khatib di masjid-masjid di Amerika ini diatur oleh pengurus masjid. Demikian pula dengan masjid Al-Hikmah.
Maka pada Jumat lalu, 19 Mei, pengurus sudah mengundang seorang khatib bernama Syeikh Nasr Hack. Beliau ini sudah memberikan khutbah di masjid bertahun-tahun. Dan tahu permasalahan kiblat yang disampaikan di atas.
Karena Daud Rasyid karena ingin merendahkan pengurus dan takut kalau sang khatib dan Imam tadi kembali ke kiblat asli masjid Al-Hikmah, sebelum waktu khutbah yang biasa dia sudah mendahului salam dan ingin memulai khutbah sendiri.
Di saat itulah pengurus mengambil alih mikrofon dan mengharapkan Daud Rasyid menghentikan dan memberikan kesempatan kepada khatib yang sudah diundang. Kenyataannya dia terus melanjutkan khutbahnya maka terjadilah kekisruhan.
Pengurus memang sejak beberapa Jumat terakhir meminta polisi menjaga. Hal ini karena pertimbangan keamanan. Maka ketika terjadi kekisruhan di dalam sang polisi masuk dan hampir saja menangkap Daud Rasyid.
Jadi ini kekisruhan jumatan itu karena Daud Rasyid menyerobot jadwal orang lain. Bahkan memulai khutbah sebelum waktunya. Khutbah dimulai jam 1:10 biasanya. Daud Rasyid memulai khutbah jam 12:55 persis di saat waktu Zhuhur masuk.
Penutup
Kehadiran Daud Rasyid di masjid Al-Hikmah telah menjadi kanker berbagai permasalahan. Selain karena kehadirannya memang tidak dikehendaki, juga pemikiran agamanya yang sempit, kaku dan radikal. Mengharamkan tahlilan, qunut, baca doa bersama, hingga mengganti kiblat yang dianggap salah.
Kegiatan interfaith juga dianggap haram. Karakternya yang membangun kebencian kepada masyarakat lain, khususnya mereka yang beragama lain, sangat berbahaya dalam konteks Amerika.
Dan karenanya terjadilah keributan dan kekisruhan yang tidak perlu, bahkan memalukan masyarajat Indonesia di kota New York.
Demikian kami sampaikan apa adanya. Semoga dengan penjelasan ini warga Indonesia lebih paham, sekaligus mendoakan semoga semua ini segera berakhir.
New York, 23 Mei 2017
Dewan Pengurus Masjid Al-Hikmah New York.
(Klarifikasi Ust. Shamsi Ali via WA, 23/05/2017)