Eramuslim.com – Ada sebanyak 38 foto-foto kejadian penggusuran manusia pribumi di Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara yang saya ambil untuk menjadi koleksi pribadi. Beberapa video berita pun sudah saya koleksi untuk sebuah tragedi kemanusiaan pada tanggal 11 April 2016.
Untuk apa? Tentu saja yang pertama kali untuk menjadi PENGINGAT. Lalu untuk semakin memotivasi diri, bahwa kemerdekaan itu SANGAT MAHAL HARGANYA. Kemudian, untuk menjadi perenungan, betapa saya mesti BERSYUKUR karena pada hari ini masih diberikan tempat yang layak, diberikan rumah yang aman untuk ditempati, tanpa rasa khawatir kalau nanti digusur.
Mereka masyarakat yang digusur di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Mereka bukan IMIGRAN GELAP yang datang hanya untuk menumpang dan menciptakan keresahan. TIDAK! saudara-saudara, sekali lagi TIDAK! Negara ini ada diproklamirkan kemerdekaannya untuk mereka. Tidak bisa sembarangan mengatakan mereka ini sebagai PENGHUNI LIAR! Saudara-saudara, sekali lagi, TIDAK! Mereka berhak mendapatkan tempat yang layak bagi kemanusiaan. Bukan kemudian diberikan tempat yang mana mereka akhirnya diwajibkan membayar uang sewa bulanan, dan tidak murah! Sekali lagi, TIDAK MURAH!
Negara berkewajiban MELINDUNGI, bukan untuk MENGINTIMIDASI! Negara ini dibangun dengan kewajiban untuk memberikan SOLUSI, bukan sebaliknya jusru menambah KOMPLIKASI. Republik ini dibangun dengan kewajiban untuk MENGAYOMI, bukan sebaliknya malah MENGGAGAHI. Republik ini pula didirikan untuk memberikan KEADILAN, bukan KEBATHILAN. Saudara-saudara, pada akhirnya, negara berkewajiban menjamin tercapainya KESAMARATAAN dan KESAMARASAAN, bukan sebaliknya, KESENGSARAAN dan KENESTAPAAN.
Inilah cara Tuhan Yang Maha Esa sedang memberikan PENGLIHATAN kepada manusia-manusia Indonesia. Inilah cara-caranya Tuhan Yang Maha Pengasih sedang menguji sikap welas asih dari bangsa Indonesia. Dan, pada tanggal 11 April 2016, sesungguhnya Tuhan sedang memberikan petunjuk tentang BETAPA MAHALNYA HARGA SEBUAH KEMERDEKAAN. (Leo Kusuma)