Oleh : Anastasia, Alumni Pendidikan bahasa Jerman UPI Bandung
Israel menjadi bangsa di dunia yang hampir setiap hari melakukan makar dan pembunuhan atas saudara-saudara kita di Palestina, ramadhan menjadi momen yang tepat bagi bangsa zionis untuk mengacaukan kekhusyuan beribadah, setelah sekian lama sampai detik ini kunci masjid Al Aqso dipegang oleh bansga yahudi, sistem keamanan berada dalam kendali mereka, sehingga hanya orangtua yang telah menginjak usia udzurlah yang diperbolehkan masuk ke dalam masjid. Ramadhan sekarang adalah bulan keperihatinan bagi segenap kaum muslimin di dunia, permasalahan muslim rohingya, muslim China, Suriah sampai ke Palestina nasibnya masih tidak jelas, serangkaian penyerangan fisik brutal tengah digalakan Israel untuk mengabisi nyawa orang-orang Palestina, sasaran mereka adalah generasi muda, dan seorang pemuda telah syahid dibakar hidup-hidup oleh tentara Israel.
Palestina butuh Jihad
Berbagai rentetan sejarah telah kita buka, babak baru penyelesaian bangsa yahudi hanya sebatas kompromi yaitu membagi dua wilayah, jadi logikanya kita sebagai umat islam harus rela membagi tanah yang dicuri untuk diakui wilayahnya, tentu saja perundingan yang dilahirkan dari deklarasi PBB menjadi pelegalan atas kebiadaban mereka, sadarkah kita umat islam bahwa perundingan PBB menjadi momok kekalahan kaum muslim. Kita tidak mungkin berharap kepada PBB, bukankanh PBB lembaga yang telah melahirkan bangsa yahudi, dan kita pun masih merekam bagiamana beribu-ribu perjanjian dilanggar mentah-mentah, bukankah Allah telah mengingatkan kita melalui firmannya bahwa orang yang paling tidak bisa dipegang ucapannya adalah bani Israel, cukuplah pengkhianatan piagam madinah menjadi bukti otentik kalau bangsa yahudi tidak bisa dipercaya, padahal waktu itu baginda Rosululloh sebagai pemimpinnya, apa lagi sekarang ketika kaum muslim terpecah-pecah oleh batas negara yang tidak mempunyai kekuatan untuk melawan mereka.
Lalu apa yang bisa membungkam bangsa yahudi, tiada lain Jihadlah yang mampu membuat mereka terdesak, yahudi tidak mengerti bahasa perdamainan, perundingan ataupun perjanjian, bahasa yang mereka mengerti adalah “ perang”. Bukankah mereka telah memulainya terlebih dahulu. Orang Palestina paham betul yang mereka harapkan dari kaum muslimin di dunia adalah mengangkat senjata, seorang nenek tua renta pernah berkata melalui sebuah video, dia berkata dimana “ Wahai pemimpin kaum muslimin Kemanakah kalian? Kami sudah lama menderita mengapa kalian tidak mengerahkan tentara ke Palestin?” di manakah sang pembebas sultan Al Ayubi sekarang? Apakah batas negara yang membuat kalian enggan melangkah ke bumi berkah ini? Bukankah Rosul Saw pernah bersabda kalian satu tubuh jika ada satu bagian sakit maka seluruh tubuh akan merasakannya. Wallahu’ Alam