The Islamic Study and Action Center (ISAC)
Senin kemarin tanggal 13 Mei 2013 pukul 11.00 keluarga yang ditembak mati Densus 88 di Kebumen diminta mendatangi Mapolres Kendal untuk diambil sampel untuk tes DNA. Hadir dari keluarga Bayu yang diambil sampelnya anaknya dan dari keluarga Basari yang diambil adalah kakak dan anak Basari.
Sedangkan Keluarga Abu Roban yang ditembak mati Densus 88 di Batang yang diambil sampelnya adalah Mihat selaku ayah kandung di Mapolsek Gringsing Kendal.
Semua anggota keluarga diambil sampel darahnya, sedangkan anak bayu yang berusia 3 tahun selain diambil darahnya diambil juga sampel air liurnya. Setelah diambil sampel untuk tes DNA mereka menandatangani berita acara pengambillan sampel DNA.
Baik dari keluarga Abu Roban, Bayu dan Basari berharap kepada Kapolri untuk segera memulangkan anggota keluarga yang ditembak mati Densus 88 secepatnya, untuk selanjutnya sesegera mungkin untuk dimakamkan, karena hal ini terkait dengan hukum menyegerakan pemakaman jenazah. Hingga kini keluraga korban yang ditembak mati tidak percaya jika almarhum terlibat atau melakukan teror apalagi merampok.
Pihak keluarga juga mempertanyakan mengapa seandainya yang bersangkutan diduga bersalah tidak ditangkap hidup-hidup untuk mempertanggungjawapkan perbuatannya di pengadilan?
Dari Polres Kendal menyampaikan bahwa proses selanjutnya adalah menunggu kecocokan hasil tes DNA sekitar 2-3 hari lagi dan akan dikabari jika sudah selesai.
Sementara itu, keluarga dari Budi Syarif yang ditembak mati Densus 88 di Bandung, pagi ini sudah di RS Polri Jakarta Selatan. Keluarga yang datang adalah kedua orang tua dan istrinya. Menurut rencana sampel DNA akan diambil pagi ini jam 10.00. Hingga kini sudah 7 hari jenazah berada di RS Polri Jakarta Selatan, sejak Rabu 8 Mei 2013
Solo, 14 Mei 2013
Sekretaris ISAC
Endro Sudarsono, S.Pd