Dengan kebijakannya yang memberikan perlindugan total untuk gerakan LGBT, Facebook secara gamblang menunjukkan bahwa mereka tidak menghiraukan nilai-nilai Pancasila. Mereka mengabaikan keresahan umat bergama terhadap ekpansi gerakan LGBT yang berlangsung dengan sangat agresif.
Facebook Indonesia kelihatannya tidak peduli kalau generasi muda (remaja) Indonesia dirusak oleh gerakan LGBT. Sebaliknya, mereka sangat peka terhadap artikel-artikel atau status yang mengkritik perilaku seksual yang menyimpang itu. Facebook Indonesia tidak berpikir lama untuk membredel akun-akun yang tak sesuai dengan selera LGBT.
Karena itu, kita semua harus berdiri tegak melawan sikap arogan Facebook itu. Mereka tidak boleh sesuka hati membredel akun yang berseberangan dengan gerakan LGBT. Facebook Indonesia wajib menghormati Pancasila dan wajib melindungin anak-anak rejama Indonesia yang telah, sedang, dan akan terus dijadikan mangsa oleh kaum homoseks.
Dengan membredel akun-akun yang kontra-LGBT, Facebook Indonesia telah mengkhianati para orang tua, mengkhianati anak-anak remaja yang masih belum mengerti dampak buruk homoseksual. Dengan menghapus postingan yang membahas LGBT, Facebook Indonesia menunjukkan bahwa mereka lebih suka moral bangsa Indonesia hancur-lebur oleh gerakan kaum seks sesama jenis itu.
Sekali lagi, Facebook meraup keuntungan besar dari operasinya di Indonesia. Karena itu, mereka tidak seharusnya melindungi gerakan LGBT melainkan wajib ikut memproteksi gerenasi muda Indonesia.(kl/ts)