Eramuslim.com – Ya nampaknya memang ada yang keberatankah dengan pemberian kartu kuning buat Presiden Joko Widodo di kampus UI oleh BEM-UI? Itu biasa.
Saya tidak mau menyebut mereka yang nyinyir atau keberatan itu keblinger, sok pintar atau punya bakat penjilat. Namun mereka, yang ingin membungkam Zaadit dkk, jelas punya bakat fasis seperti Ahok.
Harus disadari bahwa ini zaman mereka. Zaadit dkk adalah generasi zaman now. Mereka sudah tampil mewakili generasi mereka, mengoreksi jalannya pemerintahan yang salah urus, menuju jurang kemiskinan, banyak utang, biaya hidup tinggi, anti subsidi.
Pemerintah seperti disetir investor dalam dan luar negeri untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa kuli. Sebagaimana telah saya jelaskan dalam Roadmap, Indonesia sedang diplot untuk menjadi 3 in 1: pusat bahan baku murah, pusat tenaga kerja murah, dan pasar yang besar bagi segala macam produk negara-negara maju, terutama yang memberi kita utang. Juga produk intelektual dan gaya hidup homosexual (gay), lesbian, bisexual, dan transgender yang akan menghancurkan generasi muda, kehidupan kluarga dan rumah tangga.
Kemampuan produktif bangsa kita sedang diamputasi atas restu pemerintah, wakil rakyat dan komprador-kompradornya. Proses ini harus segera dibalik.
Jadi mestinya kita alumni UI dan alumni perguruan tinggi lainnya bangga pads aksi Zaadit Taqwa dkk. Perlawanan ini telah dimulai dari kampus, pusat intelektual par excellent. Dia akan terus membesar seperti bola salju. Tak ada yang bisa mencegahnya.
Kampus-kampus lain akan segera bergabung dengan caranya sendiri. Juga gerakan aktivis prodemokrasi, LSM, budayawan, seniman, dan akhirnya kaum marginal petani, nelayan, UMKM dan mereka yang selama ini tak dipedulikan.
Kami titipkan anak-anak cerdas ini kepada Rektor UI. Zaadit dkk adalah persembahan UI buat masa depan bangsa.(*)
Penulis: shak Rafick (Iluni-UI dan penulis buku ‘Roadmap Masa Depan Indonesia, Jalan Pintas Mencegah Revolusi Sosial’)