Keduanya hanya bisa terbengong-bengong. Bingung, kaget seakan tidak percaya. Kok bisa Jokowi mengucapkan itu tepat di depan mata mereka?
Bolehlah Jokowi mengucapkan hal itu di depan ratusan juta penonton televisi. Tapi langsung di depan Prabowo dan Hashim? Hanya orang super hebat yang berani melakukannya.
Apa ada yang salah dengan ucapan Jokowi? Jokowi tak sepenuhnya salah. Benar dia tak mengeluarkan uang sepeserpun dari kantongnya sendiri. Hashimlah yang mengeluarkan dana ratusan miliar untuk membiayainya, atas permintaannya.
Banyak saksi hidup yang bisa bercerita soal ini. Salah satunya adalah Nicholay Aprilindo sahabat Jokowi dan orang dekat Hashim.
Jokowi menerima bantuan dana dari Hashim berkali-kali. Uang itu di antar langsung oleh Nicho dan beberapa orang lainnya. Ada yang dalam kantong kresek, ada pula yang diantar dalam koper. “Kami antar langsung ke Jokowi di rumah pemenangan. Jumlahnya kalau ditotal bisa ratusan miliar,” ujarnya.
Nicho sangat geram melihat Jokowi tega berkata seperti itu. “Dia berbohong. Banyak saksi mata yang masih hidup,” tegasnya.
Cerita bermula pada 2008. Jokowi mengundang Nicho ke rumah dinas wali kota Solo, Loji Gandrung. Jokowi minta dikenalkan kepada Hashim Djojohadikusumo.
Nicho segera mengatur pertemuan. Pada saat itu, Jokowi memaparkan kesuksesannya jadi wali kota Solo kepada Hashim dan meminta dibantu untuk jadi gubernur di DKI Jakarta
Singkat kata Hashim tertarik. Namun menyarankan agar Jokowi mencalonkan diri sebagai gubernur Jateng. Jokowi bersikeras ingin menjadi gubernur DKI. Hashim akhirnya setuju dan bersedia mendukungnya.