Yang saya tak tahan, ribuan massa meneriakkan nama saya terus menerus, haru. Saya tertunduk, tak mampu menatap mata mereka yang mengharap saya menyapa mereka.
Massa tak mau reda walau MC terus mencoba mengendalikan, sampai UBN maju dan meredakan massa, barulah mereka mau mendengar, barulah acara bisa dilanjutkan.
Demikian klarifikasi ini saya tulis, saya berkhusnudzan, bahwa Kyai Marsudi tentu punya pertimbangan matang, kita hormati. Yang penting persatuan semua terjaga, cukup.
Yang Allah berikan lebih dari yang diambil dari kita. Persatuan, rasa cinta, rindu, Allah beri meski saya tak sempat menyapa. Narasi tanpa orasi. Alhamdulillah ‘ala kulli haal!
Felix Siauw