Semua potret, bukti dan dokumentasi ini penting agar tak ada ruang untuk curiga dan tercipta stigma seperti kejanggalan dan sejenisnya.
Negeri ini menjadi semakin gaduh, dan pada akhirnya massa menggeruduk Polsek, Polres dan bahkan istana, karena mereka menganggap ada banyak kejanggalan di kasus KM 50. Curiga adanya keadilan yang sulit diungkap, massa bahkan hari ini datang ke istana dan menuntut presiden menuntaskan kasus KM 50 ini secara adil. Satu-satunya cara adalah menyerahkan kasus ini pada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Independen.
Untuk mengamankan gelombang demonstrasi hari ini, jumat 18 Desember 2020 di depan istana presiden, pihak kepolisian kabarnya telah menyiapkan ribuan pasukan brimob.
Jika massa yang hadir dalam jumlah jutaan, ini akan membuat cemas. Sekali provokator bermain, brimob akan dihadap-hadapkan dengan massa, lalu dor dor dor, ada yang mati, berabe! Ini yang harus dicegah. Gak boleh terjadi lagi.
Brimob itu pasukan lapangan. Bawahan yang para anggotanya adalah anak-anak muda. Mereka akan sangat bergantung pada instruksi atasan. Persuasif atau bertindak keras, semua atas instruksi atasan.
Massa saat ini sedang terluka akibat kematian enam anak muda yang kebetulan adalah anggota FPI. Juga kematian sejumlah orang di demo-demo sebelumnya. Jangan ada lagi luka dan duka yang bisa memancing emosi mereka. Ini bisa tak terkontrol. Disini, brimob yang dilengkapi dengan senjata harus menahan diri untuk menjaga situasi tetap kondusif. Bersikap persuasif dan jauh dari tindakan provokatif akan menjadi upaya preventif yang efektif.