Mereka yang menyuara demi membela kesesatan syiah (yang pada hakekatnya justru membuktikan bahwa yang sesat itu bukan hanya syiah sampang Madura, namun di Indonesia ini pada umumnya) di antaranya adalah:
- Jalaluddin Rakhmat dengan konco-konconya dari IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia) bahkan didukung pula oleh wanita penghalal homseks Musdah Mulia membela syiah sampang dengan “menyerang” MUI dalam dialog di tv kompas Senin malam (16/9 2013).
- Pendukung syiah membela syiah sampang yang lainnya yaitu Haddad Alwi penyanyi yang cukup terkenal yang biasa berduet dengan biduanita Sulis. Salah satu lagunya yang berjudul Ya Thoybah, diubah liriknya dalam bahasa Arab dan berisi pujian pada Ali bin Abi Thalib secara berlebihan (suatu ciri dari syiah). Dalam kunjungannya ke pengungsian Syiah di Sampang, 29/9/2012, ia (Haddad Alwi) mengatakan, “Nggak ada orang mau masuk surga tidak diuji, Rasulullah tidak jauh dari kita, dan jangan ragu Rasullulah tidak sayang sama kita. Penderitaan Rasullulah lebih berat ujiannya daripada ujian kita.”
- Haidar Baqir bos penerbit Mizan yang menulis di harian Republika menyebarkan faham sesatnya bahwa Al-Qur’an mengalami tahrif (maksudnya, perubahan teks dari aslinya, setelah Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam wafat). Mengenai Haidar Bagir dan Tuduhan Tahrif Al Qur’an, Berisi tuduhan seputar adanya TAHRIF Al Qur’an (perubahan teks dari aslinya), bahwa mulanya Surat Al Ahzab itu dibaca 200 ayat. Namun kemudian hanya tersisa hanya 73 ayat saja (atau hilang sekitar 127 ayat). Itu tercantum dalam tulisan opini di Republika, edisi 27 Januari 2012, Dr. Haidar Bagir menulis artikel berjudul, “Sekali Lagi, Syiah dan Kerukunan Umat