*Kita rakyat ini sudah pintar semua. Jangan dibohong lagi. Sudahlah. Tapi ini isyarat. Kalau ada situasi yang sudah ugal-ugalan seperti sekarang ini, maka kekuasaan itu sebentar lagi tumbang.*
*Insya Allah. Tanggal 17 April tahun depan, 11 bulan lagi mudah-mudahan sudah ada nama orang lain di Istana sana.*
*Mahasiswa dan aktivis gerakan harus memiliki keyakinan akan perubahan ini. Sebab kuncinya adalah keyakinan. Saya akan menyampaikan kisah-kisah. Seperti kisah Nabi Ibrahim as melawan Namrud. Atau kisah Nabi Musa as dengan Fira’un. Atau kisah Ashabul Kahfi.*
Semua kisah para pejuang ini, ada kaitannya dengan keyakinan. Kaitannya dengan Iman. Kaitannya dengan apa yang kita yakini dalam hidup ini. “Mereka (yang lain) berkata, ‘Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela (berhala-berhala ini), namanya Ibrahim” (QS 21:60). Itu inti dari ayat itu.
*Jadi kritis itu adalah sifat dari seorang pemuda. Dan kekritisan itu dibarengi dengan keyakinan yang kuat.* Bagaimana cerita Ibrahim dalam mencari Tuhannya. Itu luar biasa hikmahnya. Kisah Ashabul Kahfi juga demikian (QS. 18: 13-14).
*Jadi ini soal keyakinan. Yang kalau keyakinan kita ini kuat, maka misi perubahan ini akan jalan. Tapi kalau keyakinan kita pas-pasan, maka ini tidak akan jalan.*
Maka tugas kita ini di bulan Ramadhan ini adalah menumbuhkan dan menguatkan keyakinan kita. Bahwa kita semua ingin berjuang untuk kehidupan bangsa yang lebih baik. Kalau seandainya Jokowi bisa lebih baik, tidak bohong, bisa sejahterakan rakyat, berani menemui mahasiswa kalau didemo. Bisa menepati janji kampanye ngapain kita capek-capek berjuang mengganti Presiden.
*Tapi karena dia bohong dan dusta maka kita perlu berjuang untuk menggantinya. Demi kebaikan kita semua. Demi kebaikan umat. Demi kebaikan bangsa dan demi kebaikan di masa depan.*
Semoga Ibadah kita, shaum kita, Ramadhan kita, membuat kita menjadi orang-orang yang kuat jiwanya menghadapi tantangan yang akan datang kepada kita.
Demikian saudara sekalian. Wassalamu’alaikum wr. wb. [teropongsenayan]