Sebagaimana yang di kabarkan oleh Divisi Humas Mabes Polri disalah satu fan page nya bahwa Gubernur Jawa Barat Bapak Ahmad Heryawan & Kapolda Jabar hadir di Gereja GKI Maulana Yusuf Bandung menyapa Jemaat & mengucapkan Selamat Natal, yang bisa dilihat di link berikut ini:
kalau ternyata berita itu benar, dan bapak Ahmad Heryawan benar-benar melakukan hal itu, maka kami hendak memberi kritik terbuka atas sikap bapak Ahmad Heryawan yang tidak mentoleransi norma-norma agama yang telah diatur dalam aqidah wala’ wal bara’ (kalau beliau mengaku mukmin sejati) melanggar batas-batas syariat dan berlebihan dalam tasamuh serta mudahanah. ketahuilah bahwa hal itu merupakan cabang dianatara cabang-cabang kemunafikan.!!
Segala puji bagi Allah yang tiada Tuhan yang berhak disembah secara benar kecuali Dia, yang menjadikan Islam sebagai agama yang paling benar di sisi-Nya.
Semoga Shalawat dan Salam senantiasa tercurahkan kepada baginda yang mulia Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa sallam yang telah menyempurnakan agama-agama.
Semoga Allah yang Maha Esa senantiasa menjaga dan melindungi kita dalam Naman-Nya…Aamiin.
Yang terhormat Bapak Ahmad Heryawan, dengan segala kerendahan hati kami,bahwa Natal (yang berasal dari bahasa Portugis yang berarti “kelahiran”) adalah hari raya kaum kafir Kristen yang diperingati setiap tahun oleh umat Kristen penyembah salib pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Natal dirayakan dalam kebaktian malam pada tanggal 24 Desember dan juga kebaktian pagi tanggal 25 Desember.
Mengucapkan “selamat natal” adalah ucapan yang bisa mengeluarkan seorang muslim dari agama islam alias MURTAD, tentu setelah tegaknya Hujjah dan hilangnya mawaani’, sehingga Kemurtadannya resmi berdasarkan qawaa’id dan dhawaabith syar’i. Akan tetapi secara ‘am (secara umum) ucapan “selamat natal” adalah ucapan MURTAD, yang mengucapkannya bisa jadi KAAFIRR !!! Ingat itu !!
Kenapa demikian ?? Apa alasannya ??
Pernyataan tegas tentang kafirnya Nasrani alias kristen, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ
“Sungguh telah kafir orang-orang (Kristen) yang mengatakan bahwa Allah adalah ‘Isa Al-Masih bin Maryam.”
[QS.Al-Maidah ayat 17]
LIHAT: orang-orang kristen (nasrani) kafir karena menganggap Yesus sebagai sesembahan mereka, bukankah yang mereka rayakan (dihari natal itu) adalah hari lahirnya yesus ?! Lalu pantaskah kita mengatakan “Selamat” atas kekafiran mereka ?!
Selain itu, penegasan tentang batilnya aqidah Trinitas. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
لَقَدْ كَفَرَ الَّذِين قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلا إِلَهٌ وَاحِدٌ
“Sungguh telah kafir orang orang (Kristen) yang mengatakan bahwa Allah adalah satu dari yang tiga, dan tidaklah sesembahan itu kecuali sesembahan yang satu (Allah subhaanahu wa ta’ala).”
[QS. Al-Maidah ayat 73]
LIHAT: Mereka kafir karena meyakini Trinitas, salah satu oknum Trinitas itulah dasar perayaan Natal mereka, Patutkah kita mengatakan “Selamat” atas perayaan kekafiran mereka ini ?!
Lalu, Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik akan masuk neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq.”
[QS. Al-Bayyinah: 6]
LIHAT: Mereka adalah makhluk yang hina dan dimurkai Allah, apakah patut seorang yang beriman kepada Allah dan mengaku Muslim lalu memuliakan dan menghormati orang-orang yang Allah hinakan dan Allah murkai dengan mengucapkan “Selamat Natal”? Atau bahkan sampai kita turut dalam acara perayaan Natal !!???
Na’udzubillah…!!!
Selain itu, penegasan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang orang-orang Nasrani (Kristen), sesuai dengan ayat-ayat di atas, beliau bersabda,
وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِى أَحَد مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ يَهُودِىٌّ وَلاَ نَصْرَانِىٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِى أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
“Demi Yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah ada seorang pun dari umat ini yang pernah mendengarkan tentang aku, apakah ia seorang Yahudi atau Nasrani, kemudian ia mati sebelum beriman dengan ajaran yang aku bawa, kecuali termasuk penghuni neraka.”
[HR.Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallaahu’anhu]
LIHAT: Mereka dipastikan sebagai penghuni neraka dikarenakan menyekutukan Allah dengan Yesus yang mereka peringati hari lahirnya di tanggal 25 Desember, Jika ayat-ayat dan hadits yang telah sangat jelas akan kekafiran dan kejelakan mereka, kemudian kita masih mengucapkan Selamat Natal dan mencari-cari alasan pembenarannya, sungguh sangat layak kita bertanya kepada diri kita, masihkah tersisa iman dalam diri kita ?!
Kemudian, nasehat dan kritik terbuka kami sampaikan buat yang terhormat wakil ketua MPR RI bapak Hidayat Nur Wahid, anda adalah seorang alumnus Universitas Islam Madinah ternama, namun mengapa anda bersikap melampaui batas dengan mencampakkan nilai-nilai manhajiyyah yang prinsipil dalam aqidah wala’ wal bara’ ?? seolah-olah anda berbicara tak ubahnya seorang kontributor jaringan islam liberal yang maunya sana senang sini senang.
Hidayat Nurwahid “berfatwa” bahwa boleh mengucapkan”Selamat Natal”, dan kalau memang benar bahwa beliau menyatakan demikian sebagaimana yang dikabarkan http://www.pkspiyungan.org/2014/12/hidayat-nurwahid-boleh-ucapkan-selamat.html maka ini merupakan musibah dan ketergelinciran berfikir, wallaahul-musta’an.
biasanya, mereka akan berargumentasi dengan fatwa Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi yang “membolehkan ucapan selamat natal”. padahal, Fatwa Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi bukanlah fatwa membolehkan mengucapkan “selamat natal” sebagaimana yang anda fahami, alasannya:
1. Karena berdasarkan Fiqhul Waqi’ Fatwa Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi itu tidak berlaku di Indonesia. Alasannya adalah karena ucapan selamat natal di Mesir umumnya dengan menggunakan kalimat عيد سعيد (‘iidun sa’iid), yang kalau diartikan dalam bahasa indonesia “selamat hari bergembira”, dan ini kalimat ‘am (umum). Beda dengan kita di Indonesia yang menggunakan kalimat “Selamat Natal”. Ada kata-kata “selamat” dan “natal” nya. yang berkonotasi “Selamat atas lahirnya tuhan yesus”.
2. Nasrani Qibthiyah di Mesir dan beberapa Nasrani di negara Timur tengah berbeda sikap permusuhannya terhadap islam dan muslimin dengan yang di Indonesia. Mereka lebih ‘jinak’ dan bahayanya tidak besar, berdeda dengan kristen yang di Indonesia yang agresif, aktif dan bahaya, Allahu A’lam.
Catatan: Akan tetapi, mau jinak atau tidak jinak, mengucapkan “Selamat Natal” adalah Haram dan orang yang mengucapkan nya bisa murtad sebagaimana pendalilan yang kami terangkan dengan ayat-ayat diatas, Allahu A’lam. dan MUI serta MIUMI pun telah mengeluarkan fatwa akan haramnya mengucapkan “selamat natal”, adapun mengenai Fatwa Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi, maka kami berhusnuzhon terhadap beliau dan kalau pun fatwa itu keliru maka semoga Allah mema’afkannya dan memberinya petunjuk,sedangkan bagi kita yang mengetahui kebenaran tidak patut mengikuti kesalahannya.
Allahul-Musta’an.