Eramuslim.com – Yuyun, gadis kelas 2 SMPN 5 Satu Atap Padang Utak Tanding (PUT). Belia ini harusnya bisa menikmati masa remajanya seperti gadia seusianya. Namun ulah 14 orang begundal biadab, tak hanya mengambil masa remajanya, tapi Yuyun dipaksa meregang nyawa dengan cara yang sangat memilukan.
Saya dan banyak orang di negeri ini mungkin sangat terlambat menggalang solidaritas dan empati untuk Yuyun. Itu karena media tidak memberikan perhatian terhadap kasus ini. Tak ada porsi berira semestinya. Hingga karenanya masyarakat luas terlambat tahu. Padahal kasus Yuyun adalah tragedi kemanusiaan yang sangat biadab!
Nah, setelah ditelisik ternyata kasus ini mencuat ke permukaan, setelah seorang netizen meng-ocehkannya di Twitter dengan tagar #NyalaUntukYuyun. Twitter brisik, Facebook bergema dan Instagram bergetar. Hal itulah yang kemudian berhasil memaksa media bersedia memberitakannya.
Sebagian kita saat ini lebih fokus kepada hukuman yang setimpal untuk pemerkosa dan pembunuh Yuyun. Bagus! Mari kita kawal bersama kasus ini, agar polisi, jaksa dan hakim bekerja sungguh-sungguh menimpakan hukuman yang setimpal pada semua pelaku. Menyadarkan, membuat jera dan menghentikan kejadian serupa untuk terulang di masa-masa yang akan datang, di setiap jengkal Tanah Air.
Tapi kalau kita mau urut tragedi Yuyun, semuanya berasal dari aksi minum-minuman keras para pelaku. Awalnya para pelaku tidak ada niat untuk melakukan pemerkosaan dan apalagi membunuh orang. Termasuk juga tak ada niat mentarget Yuyun. Tapi setelah mereka menenggak minuman keras, mereka mabok. Akal sehat mereka hilang. Ingatan mereka kabur. Akhirnya terjadilah apa yang terjadi.
Rasulullah SAW bersabda: “Khamr adalah induk keburukan dan dosa yang paling besar, barangsiapa meminumnya sangat mungkin ia menzinai ibu dan bibinya.”
Maka, terlepas memang minuman keras menjadi kebiasaan minuman seorang gubernur yang paling kontrversi sekarang ini, sudah saatnya kita menyatakan perang terhadap khamr. Apapun bentuknya, apapun jenisnya, di semua tempat dan waktu. Bangsa yang sehat tidak minum minuman berakohol. Bangsa yang beradab tak sudi mengkonsumsi minuman keras.
(Abrar Rifai/portalpiyungan)