Beberapa akhir tahun ini, data perekonomian dunia semakin bergejolak saja. Bahkan Negara besar seperti Amerika, mulai kelihatan kehancurannya. Mengapa bisa demikian? Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya adalah baby birth dan biaya perang yang besar. Sebelum Perang Dunia II sedikit sekali bayi yang lahir di Amerika.
Sebaliknya, pasca perang dunia II angka kelahiran meningkat drastis. Nah, yang menjadi masalah adalah generasi dengan jumlah kelahiran luar biasa tersebut sekarang tengah menjadi pensiunan. Diperkirakan pada tahun 2016 nanti jumlah pensiunan Amerika mencapai 75 juta. Bagaimana menggaji mereka?
Bahkan, tidak ada satupun pengamat ekonom yang optimis bahwa Amerika akan tetap berdiri. Yang kedua adalah dikarenakan Amerika selalu mengalokasikan dana yang besar untuk perang.Sebagai contoh saja, berdasarkan data statistik perekonomian pemerintah Amerika, dana yang diajukan untuk kasus perang Israel-Palestina adalah senilai kurang lebih $1200 triliun sedangkan yang di acc adalah kurang lebih $900 triliun. Perlu diketahui bahwa pada Tahun 2008 terjadi krisis ekonomi yang hebat di AS, Apakah Obama sanggup mengatasi masalah ini kedepannya?
Sebenarnya tidak masalah jika Amerika hancur. Yang menjadi masalah adalah siapa-siapa yang berada di belakang Amerika, yaiu para Yahudi dan Israel. Pada dasarnya orang-orang Amerika itu baik dan toleran. Yang kurang ajar adalah para pemimpinnya, yaitu para Yahudi yang telah dikuasai Dajjal. Lalu apakah Amerika tinggal diam melihat kondisi perekonomian yang seperti itu?.
Sadarlah bahwa mereka sekarang ini sebenarnya tengah merampok kita. Mereka tengah merampok perekonomian dunia dengan dollar nya. Fakta menunjukkan bahwa di jaman yang serba maju sekarang ini, penggunaan uang kertas mulai berkurang. Kebanyakan transaksi dilakukan dengan media elektronik. Mungkin saja kelak mereka akan menghapus uang kertas dan bermain dengan dollar nya. Mereka menggenggam kuat perekonomian dunia.
Dengan mudah mereka mencetak dollar dan membeli perusahaan-perusahaan di negara-negara maju. Mencetak mata uang itu mudah namun yang terpenting adalah uang, bukan mata uang. Uang yang sebenarnya adalah emas. Uang kertas jika disobek maka sudah tidak berlaku lagi. Tetapi emas walaupun terpotong-potong, nilai jualnya tetap ada.
Sementara emas kita malah dipermainkan dengan dollar mereka. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Dan apakah kita sebagai pemuda hanya tinggal diam saja?
Jika Amerika merampok negara kita, maka negara kita merampok rakyat kita. Misalkan saja uang di Indonesia yang beredar totalnya ada 1 triliun rupiah, dan gaji pegawai adalah 5 juta rupiah. Pemerintah mudah saja mencetak uang baru senilai 1 triliun rupiah sehingga jumlahnya menjadi 2 triliun rupiah (jadi 1 triliun = 50% nya 2 triliun).Lalu uang 1 triliun itu digunakan untuk menggaji para pegawai, sedangkan 1 triliun lainnya digunakan untuk menaikkan harga barang dagangan seperti BBM, beras, dll.
Perlu diketahui bahwa gaji pegawai paling hanya dinaikkan 10% itu saja dalam waktu 10 tahun. Sehingga para pegawai hanya akan berharap-harap gajinya naik, dan setelah naik harga barang juga semakin naik. Ini sama saja kita telah dirampok 50% oleh pemerintah.
Kembali ke masa lalu, pada masa era pertanian, seorang dinilai kaya jika memiliki tanah yang luas dan subur. Pada era industrial seorang dinilai kaya jika ia bekerja di kota. Sehingga, pendidikan anak pada masa itu adalah yang penting belajar rajin, bekerja pada suatu perusahaan, dan meniti karir yang baik di perusahaan tersebut. Banyaknya orang kaya dan miskin pada masa era ini adalah seimbang dalam artian sama sama sedikit, sedangkan orang menengahnya (pegawai) sangatlah banyak.
Bagaimana dengan kita?, sekarang ini kita sedang hidup dalam era informasi yang telah berlangsung selama 22 tahun mulai tahun 1989.Jaman kita berbeda, sekarang lebih mudah mencari uang. Banyaknya orang yang kaya dan miskin adalah sama juga, namun dalam artian sama-sama banyak, dikarenakan orang menengah (pegawai, dll) mulai berpindah haluan menjadi miskin atau menjadi kaya. Mengapa demikian?, karena di jaman teknologi ini peran manusia semakin sedikit dalam bekerja, alat-alat canggih lebih dipergunakan.
Sehingga pegawai pun mulai berkurang penggunaannya. Mereka yang mampu berwirausaha akan naik menjadi golongan kaya, sedangkan yang tidak mampu akan turun menjadi golongan miskin dan terus miskin karena secara tidak langsung telah dirampok negara. Inilah pilihan hidup. Agar selamat dari perampokan, maka jadilah pengusaha sejak dini.
Konflik puncak para pemimpin Yahudi yang telah dipengaruhi Dajjal (para pemimpin Amerika) dengan kita para pejuang di jalan Allah diperkirakan akan terjadi pada Tahun 2023. Pada masa itu Amerika akan bangkrut, uang kertas akan dihapuskan, dan Yahudi akan memindahkan ibukota AS ke Israel.
Lalu apakah solusi untuk kita sebagai para pemimpin masa depan bangsa Indonesia? Jawabannya mudah :
- Yang dapat mengatasi masalah ini adalah orang-orang yang memiliki hubungan kuat dengan Allah SWT.
Bagaimana agar memiliki hubungan kuat dengan Allah? Lakukanlah kegiatan-kegiatan yang bertujuan kepada Allah, Shalat berjamaah di masjid, membaca Al-Qur.an setiap hari, shalat dhuha, dll. Karena orang yang lemah imannya akan tersapu oleh Dajjal dan kekufuran. Orang yang telah tersapu oleh kekufuran akan menjadi seperti zombie. Tubuhnya bergerak namun sebenarnya pikirannya telah digerakkan oleh orang lain, Contohnya adalah para Yahudi yang telah teracuni Dajjal. Jangan sampai kita menjadi zombienya para Yahudi. - Kita harus mengubah mindset kita.
Orang yang berpikir untuk tidak bekerja pada orang lain hanyalah 2%. Sedangkan sisanya (98%) berpikir sebagai buruh. Ini berarti jika kita masih berpikiran untuk menjadi buruh, maka kita termasuk golongan besar itu dan kita berebut di wilayah kecil dengan jumlah saingan yang besar. Padahal besar peluangnya untuk menjadi wirausahawan. Jika mindset kita miskin, maka hidup kita akan menjadi miskin, jika mindset kita kaya maka hidup kita kelak akan kaya. Maka ubah mindset kita, “Jadilah kaya, jadilah pengusaha, dan yakinlah pasti berhasil”
Marilah kita para pemimpin muda, kembangkan perekonomian bangsa dengan berwirausaha.
Penulis : Husein Mubarok, mahasiswa jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi,UGM, angkatan 2009