Oleh : Reynaldy Shabir Maulana, SMAN 3 SIDOARJO
Pada era ini, kita seakan hidup pada jaman dimana terjadi berbagai gejolak pemikiran. Berbagai ideologi pemikiran telah meracuni ke dalam pikiran anak – anak muda. Banyak diantara kita, tidak melandasi ilmu agama sebagai dasar dalam mengarungi gejolak pemikiran saat ini. Kita seakan telah dilenakan oleh dunia yang fana ini yang bersifat titipan semata. Namun, hanya umat yang istiqomahlah yang kuat dan memegang teguh tonggak agamalah yang berhasil mengarungi kerasnya perang pemikiran pada jaman ini. Tahukah anda, siapakah umat itu ? Umat itu tidak tunduk pada dinginnya hawa pagi, umat itu memiliki fisik yang tangguh, umat itu kuat menahan makan dan minum sehari penuh dari fajar hingga petang, umat itu mempunyai waktu 5 kali dalam sehari sujud kepada Tuhannya, hingga umat lain menyadari bahwa umat ini memang tidak dapat dikalahkan melalui tekanan fisik sebagai contoh Perang Salib yang digelorakan oleh Paus Urban II demi memusnahkan umat ini selama berepisode – episode tak mampu melenyapkannya.
Keterangan ini telah dituangkan dalam Al – Qur’an Surat Al Baqarah ayat 120 : “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu”. Lalu Siapakah Umat ini hingga umat Yahudi dan Umat Nasrani sampai membencinya ? Dalam Surat Al Maidah ayat 3, Allah SWT berfirman “Pada hari ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu”.
Benar, Umat itu adalah Umat Islam. Umat ini bagaikan penyempurna bagi umat yang lain sehingga umat lain merasa iri jika melihat ketangguhan dari umat ini. Lihatlah, Pejuang umat islam pada jaman Rasulullah SAW, berbeda dengan umat lain yang dilihat dari seberapa banyak senjata yang digunakan dan seberapa besar fisik luar pejuangnya. Namun, kriteria pejuang tangguh yang berada di garis terdepan adalah jago menghafal Al Qur’an dan seberapa istiqomahkah dia menjalankan Sholat Subuh secara berjamaah. Itulah yang membuat umat lain mencari cara agar melemahkan umat ini hingga pada jaman ini dikenal dengan nama Perang Pemikiran (Ghazwul fikr). Bentuk dari perang pemikiran itu yang terlihat salah satunya adalah 3F (Fashion, Fun, Food).
- Fashion
“Semakin Anda telanjang, Anda semakin modern”. Kata – kata ini yang mencoba membunuh pemikiran dari umat islam agar tidak menggunakan busana yang syari’. Padahal Rasulullah mencegahnya . Anak – anak muslim kita seakan diajak membuka aurat baik laki – laki maupun perempuan hingga akhirnya bermaksiat dan berzina. Anda tahu, Siapa yang dirugikan jika mereka telah berzina ? Yang dirugikan adalah pihak laki – laki maupun perempuan hanya menunggu waktu saja. Bagi pihak perempuan terasa rugi di depan, bisa jadi setelah berzina akhirnya melahirkan di luar nikah dan terpaksa dinikahkan dengan pihak laki – laki yang menzinainya. Naudzu billah. Dan bagi pihak laki – laki terasa rugi di belakang jika sang laki – laki ini tidak bertaubat karena ketika dia telah di usia tua tentunya anaknya akan tidak patuhnya dan tentu dia tidak bisa mengatur keuangan hingga jatuh miskin. Ini yang membuat umat lain mencoba mengoyahkan iman umat islam.
- Fun
Dalam Al – Qur’an Surat Asy – Syuara ayat 224, Allah berfirman “Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat”. Dan dilanjutkan pada ayat 225 “Tidakkah kamu melihat bahwasanya mereka mengembara di tiap- tiap lembah” Yang dimaksud dengan ayat ini ialah bahwa sebagian penyair-penyair itu suka mempermainkan kata-kata dan tidak mempunyai tujuan yang baik yang tertentu dan tidak punya pendirian. Sebagai contoh ketika konser Band yang berkunjung di Indonesia yang tiketnya begitu mahal hingga jutaan rupiah, para penonton dengan rela membeli tiket dengan berdesakan demi melihat konser tersebut, begitu miris ketika rakyat miskin di negeri ini yang masih mencari makan dengan kesusahan. Pengecualian; Hingga Al Qur’an pun melanjutkan penjelasannya dalam ayat selanjutnya yaitu 226 dan 227 “dan bahwasanya mereka suka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak mengerjakan(nya)?” dan “kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah dan mendapat kemenangan sesudah menderita kezaliman. Dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali”. Ayat ini menjelaskan bahwa diperbolehkan berlagu dengan syarat mengandung mengingat Allah dan tidak bercampur pada perkara yang haram.
- Food
Banyak diantara kita tidak memperdulikan kandungan dari bahan makanan yang kita makan sebagai contoh Kentucky dan Hamburger. Di Barat, makanan seperti ini merupakan makanan sampah “Junk Food” karena jika kita terlalu banyak memakan makanan ini maka fisik kita menjadi lemah sehingga tidak mampu untuk beribadah. Ini merupakan cara umat lain untuk menghancurkan umat islam di jaman ini. Semoga bagi kita umat islam dapat mencegah saat kita akan makan apa kandungan dari makanan itu.