Menghadang Pluralisme

Paham pluralisme adalah paham yang sanagat berbahaya bagi umat bertentangan dengan aqidah dan syariah Islam. Inti dari ajaran pluralisme adalah mengajarkan bahwa semua agama sama.

Antara Bally dan Royal Saloon ( Mobil Dinas Pejabat)

Jika kita percaya bahwa kemewahan akan meninggikan harga diri kita, yakinlah itu sama sekali tidak benar. Justru kesederhanaanlah yang membuat orang lain menghargai kita. Ingatkah dengan Mahatma Ghandi? Ia memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri dan terompah lokal yang tak bermerk.

Salahnya Yahudi

Setiap kali mendapati simbol yang berbau Yahudi maka mereka merasa ada konspirasi Yahudi di baliknya. Bahkan terhadap sebuah kotak makanan sederhana yang dipenuhi motif bintang segi enam barangkali akan menyebabkan kita merasa catering yang menyiapkan makanan tersebut telah terlibat gerakan Yahudi internasional, demikian kurang lebih penjelasan cucu Hasan al-Banna ini.

Keniscayaan Politik Dakwah

Secara operasional, bahwa dakwah adalah politik dan politik adalah dakwah dapat dipahami dengan baik oleh setiap muslim apabila pertama, memahami universalitas Islam; kedua, memahami risalah penciptaan manusia; dan ketiga, mengatahui cara merealisasikan risalah tersebut sesuai dengan ajaran Islam.

Memahami Tadarujj

Demi meraup suara dan meraih kekuasan yang sebenarnya bersifat semu, mereka rela menanggalkan ideologinya dan menutupi yang haq dengan dalih karena masyarakat belum siap menerimanya. Apapun dalihnya, menutupi yang haq itu adalah perbuatan yang diharamkan Islam, karena menghalangi manusia untuk mendapatkan kebenaran.

Mempertahankan Pola Pikir Kaum Muslimin

Baru baru ini, pada sebuah milis “islam” tersebar sebuah pemikiran lama yang mempersoalkan mengenai “campur tangan” MUI dalam mengharamkan gerakan gerakan sesat seperti ahmadiah dan lain lain. Pengirim email ini secara lansung menyatakan bahwa MUI tidak berhak dalam mengharamkan aliran aliran sesar seperti itu karena dapat memancing terjadinya kekerasan.

Kamuflase Umat Kristiani di Indonesia

Kalangan Kristen di Indonesia sejak lama telah menggunakan kata ’Allah’ di dalam Alkitab mereka. Kata ini masuk dan menjadi mapan di dalam agama Kristen tanpa ada tantangan sama sekali dari kaum Muslimin. Mereka biasa menyebut ’Tuhan Allah’ di dalam doa-doa mereka. Hanya saja cari penyebutan mereka terhadap kata ini berbeda dengan kaum Muslimin. Mereka membacanya dengan bunyi ’Alah’, bukan sebagaimana lafadz yang digunakan dalam bahasa Arab.