Kemarin 10 Nopember kita sebagai rakyat Indonesia memperingati sebuah hari yang kita kenal sebagai hari pahlawan, sebuah hari yang sangat berarti dalam perjalanan panjang sejarah perjuangan bangsa. Semangat pejuang-pejuang terdahulu membuat kita pada masa sekarang ini bisa memanen hasil kerja keras,keringat dan darah seorang pahlawan. Dahulu teriakan Allahuakbar berkumandang di seantero nusantara dari Sabang sampai Merauke, dari yang muda hingga yang tua bersatu padu berpegangan erat berusaha membawa Indonesia ini menjadi lebih baik.
Dan alhamdulillah rasa syukur sangat patut dan harus ada dalam benak hati kita masing-masing karena keinginan suci untuk menjadi negara merdeka dikabulkan Rabb semesta Alam Allah SWT. Tidak sia-sia ribuan nyawa yang telah kembali ke penciptanya, tidak sia-sia keringat dan darah yang mengucur deras, dan tidak sia-sia tangis sedih seorang Ibu dan anak yang kehilangan seorang ayah. Kesemua itu akan menjadi sebuah kesia-siaan ketika kita sebagai generasi penerima estafet perjuangan ini tidak bisa memanfaatkan dengan baik kesempatan menjadi sebuah negara yang berdaulat seperti sekarang ini. Tapi rasanya di zaman sekarang ini kita benar-benar membuat kesia-sia an itu. Sudah 63 tahun kemerdekaan dirasakan tapi keterpurukan sepertinya tak kenal henti menggempur semua sudut kehidupan rakyat Indonesia. Ekonomi, pemerintahan, kebudayaan, dan banyak sendi kehidupan lain di babat secara tidak sadar oleh pihak-pihak yang tidak ingin melihat negara kita bangkit.
Keadaan ini timbul disebabkan bukan hanya dari pihak asing yang mempunyai kewenangan, tapi juga timbul dari internal kita sendiri dari kita sebagai rakyatnya. Sadar atau tidak rakyat Indonesia sekarang ini mengalami kemunduran yang sangat drastis, meskipun secara ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa kita telah bisa mendulang berbagai prestasi di kanca Internasional. Dahulu kita dikenal sebagai bangsa yang berbudaya luhur warisan nenek moyang kita, tetapi sekarang bingung harus dikatakan apa.
Mari kita mengingat kembali bagaimana sosok pemuda di tahun 1928, mereka di masa mudanya mampu menorehkan tinta emas sejarah perjuangan bangsa ini. Tepat tanggal 28 Oktober 1928 mereka pemuda-pemudi saat itu mendeklarasikan lahirnya apa yag kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Mereka menyatakan berbangsa satu, bertumpah darah satu, dan berbahasa satu. Coba kita bandingkan dengan sebagian besar sosok pemuda zaman sekarang, ingat penulis hanya menyebutkan sebagian besar saja artinya insya Allah sekarang kita masih mempunyai generasi muda harapan bangsa, para pemuda yang sadar akan siapa dirinya, pemuda yang paham untuk apa dia hidup, pemuda yang mengerti arti rasa syukur.
Entah apa penyebab kemunduran ini, apa mungkin karena kita sudah lupa dan tak mau mengingat lagi pahit kelam sejarah negeri kita, atau kita sudah terkalahkan oleh nurani hati kecil kita untuk selalu berbuat baik dan bermanfaat. Tapi apapun alasannya yang terpenting kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk merubah negeri tercinta. Ustadz Abdulllah Gymanstiar pernah berkata untuk membuat sebuah perubahan mari kita mulai dari 3M. Mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil, dan mulai saat ini juga.
Harapan akan perubahan itu akan selalu ada, sebagaimana Allah SWT telah berfirman :
"Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya" (Ar ra’du : 11)
Kita sebagai negara ummat muslim terbesar di dunia seharusnya bisa menyemaikan nilai-nilai kebaikan ke seluruh manusia. Sebuah modal besar telah ada dalam bangsa kita, modal ad dinul Islam sebuah agama yang dirahmati Allah SWT. Tinggal sekarang dari kitanya mau berubah atau tidak?, dan jawabanya harus kita jawab dengan jawaban mau 100%.
Mari kita tiru sosok sang pahlawan, bagaimana keikhlasannya, kegigihannya, kejujurannya, kepatuhan, kasih sayang, semangat ukhuwah (persaudaraan), dan masih banyak lagi nilai luhur dari kepribadian seorang pahlawan sejati.(SW)
Profil Penulis:
Satriawan Wijaya yang biasa disapa Iwan lahir di Palembang, 7 September 2008. Alumni SMA N 3 Kayuagung dan sekarang menempuh pendidikan di jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya. Sekarang mendapat amanah di kampus sebagai Ketua Umum LDK AL Islam, mohon do’a dari ikhwafillah agar dilancarkan dalam segala urusannya.
Email: [email protected]
Blog: portalwongsukses.wordpress.com