Sebuah data yang cukup mencengangkan buat masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Bayangkan, sepertiga atau sekitar 30 persen perangkat teknologi dan jaringan telekomunikasi yang digunakan di Indonesia merupakan produk Israel.
Berdasarkan investigasi para pegiat telekomunikasi "grass root" di lapangan, jumlah perangkat Israel yang telah digunakan operator telekomunikasi di Indonesia cukup banyak.
"Dari riset yang kami lakukan, sudah ada 30 persen produk Israel yang masuk ke Indonesia. Salah satunya adalah Shiron dan Gilat dalam perangkat VSAT," kata Barata Wisnuwardhana, salah satu pegiat telekomunikasi. (detikcom)
Perusahaan asal Israel lain yang sempat mau masuk ke Indonesia adalah Alvarion yang digandeng oleh PT Abhimata Cipta Abadi untuk perangkat Wimax di spektrum 3,3 GHz. Meski demikian, kabarnya Abhimata membatalkan kerjasama itu sejak Menkominfo menyuarakan larangan itu.
Perangkat afiliasi Israel lain yang juga diributkan akan masuk ke Indonesia adalah operating system software dan billing system software milik Convergys dan Amdocs. Kedua vendor perangkat ini tengah ikut tender di Telkomsel.
Namun, Kedutaan Besar Amerika Serikat akhirnya mengklarifikasi bahwa Amdocs merupakan produk buatan negaranya, dan bukan dari Israel.
Soal permainan kemasan negara yang bukan pembuat memang sudah menjadi trik umum dalam bisnis ini.
Kepala Pusat Informasi Depkominfo Gatot S Dewa Broto, mengakui pemerintah Indonesia kesulitan untuk menahan masuknya produk asal Israel. Sebab di era globalisasi saat ini perangkat telekomunikasi buatan vendor negara tertentu belum tentu diproduksi oleh negara itu sendiri.
"BlackBerry, misalnya, tidak selalu diproduksi oleh Research in Motion di Kanada. Tapi bisa juga di negara lain seperti Meksiko dan Hungaria. Termasuk juga perangkat Israel yang masuk ke Indonesia. Bisa saja menggunakan nama Amerika," jelasnya. (detikINET)
Miris memang, negara Indonesia yang mayoritas muslim menggunakan produk Yahudi yang merupakan musuh besar umat Islam. Dan negara, tidak berdaya menangkal serbuan produk tersebut.
***
Redaksi mengucapkan terima kasih atas komentar pembaca pada edisi sebelumnya. Semoga bermanfaat sebagai masukan berharga untuk kita semua.