Dialog

Sebentrar lagi akan berlangsung Muktamar Muhammadiyah di Yogyakarta, dan bersamaan dengan peringatan satu abad (100 tahun) berdirinya persyarikatan itu.

Tak ada institusi yang terbebas dari korupsi di Indonesia. Semua intitusi mengidap penyakit korupsi. Hampir semua responden dari jajak pendapat (92 persen) menyimpulkan begitu parahnya korupsi dalam berbagai bentuknya yang merajalela di seluruh sisi kehidupan di Indonesia.

Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mengucurkan dana Rp 2,7 triliun (dari total keseluruhan Rp 6,7 tiliun) ke Bank Century pada 22 November. Tanggal itu merupakan tanggal merah karena hari Minggu. Sepertinya ada yang begitu mendesak sehingga LPS mengucurkan dana pada hari libur

Presiden SBY diharapkan dapat mengambil keputusan yang tegas, berkait dengan rekomendasi Tim Delapan. Hanya dengan keputusan yang tegas, yang akan dapat mengurangi tingkat kekecewaan dan frustasi masyarakat terhadap penegakkan hukum yang suadh mencapai titik nadir.

Gaya hidup pejabat yang penuh dengan kemewahan akan menyebabkan terjadinya praktik-praktik korupsi. Karena itu, mulai dari presiden, menteri, anggota DPR, sampai ke tingkat jajaran kepala daerah harus meneladani kesederhanaan.

Betapa kecutnya hati kita melihat masa depan Indonesia. Ketika menyaksikan percakapan Anggodo Widjojo, yang di buka dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi, beberapa waktu lalu. Di mana menggambarkan, betapa Anggodo Widjojo dengan sangat mudah mengatur sejumlah pejabat publik, khususnya dibidang penegak hukum.

Di tengah perhatian publik terhadap dugaan kriminalisasi KPK, ada yang agak janggal diperlihatkan oleh wakil ketua komisi III DPR. Sang wakil ketua bernama Fachri Hamzah.

Ideologi demokrasi berasas pada pembagian kekuasaan secara jelas. Apa yang disebut dengan ‘Trias politica’, kekuasaan ekskutif, yudikatif, dan legislatif adalah tiga pilar dalam sistem demokrasi. Sejatinya tiga pilar demokrasi itu yang termaktub dalam ‘Trias politica’ itu, masing-masing memiliki independensi, dan saling kontrol, yang kemudian dikenal dengan ‘checks and balances’.

Fenomena dukungan terhadap Bibit Chandra di jejaring sosial Facebook mengundang tanda tanya pada kepercayaan publik terhadap penyaluran aspirasi lewat partai dan wakil rakyat. Inikah fenomena baru ketidakpercayaan publik terhadap saluran partai?

Klimaks dari persoalan kasus Bank Century, dan dijadikannya tersangka dua wakil ketua KPK Chandra M.Hamzah dan Bibit Samad Samad Rianto, dilanjutkan dengan penahanan keduanya. Sesudah beredarnya transkrip yang menyebut-nyebut nama Presiden SBY, petinggi Kepolisian, Kejaksaan Agung.