Akhirnya, Pansus skandal Bank Century melalui tahap akhir di sidang paripurna DPR. Sesuai dengan rekomendasi hasil Pansus yang mengerucut pada dua kesimpulan, keberpihakan anggota-anggota DPR pun menjadi dua besar. Antara yang pro pemerintah, dan yang ingin mengusut tuntas keterlibatan Boediono dan Sri Mulyani dalam bailout dana Bank Century 6,7 trilyun.
Momentum ini merupakan indikator kuat tentang jatidiri para wakil rakyat di DPR. Bukan rahasia lagi bahwa dinamika di DPR, terutama dalam hal-hal strategis seperti skandal Century, sarat dengan politik uang dan kompensasi-kompensasi lain yang senilai dengan uang dan kekuasaan.
Sejumlah kasus sejenis seperti Pansus BLBI telah memperlihatkan kepada rakyat bahwa DPR kerap berkerja bukan untuk kepentingan rakyat, tapi lebih kepada syahwat pribadi dan elit partai. Kejujuran dan keberanian bagaikan oase yang begitu langka dalam sepak terjang DPR.
DPR, terutama wakil-wakil dari partai-partai Islam bukan sekadar mengemban amanah konstitusi dan suara umat. Tapi, mereka juga punya tanggung jawab pengemban dakwah. Simbol-simbol Islam yang telah mereka ‘jual’ dalam kampanye dan pemilu telah menjadi taruhan mahal bagi citra Islam.
Dari momentum keputusan akhir Pansus Skandal Bank Century ini, setiap pemerhati negeri ini digelayuti sebuah tanda tanya besar. Masih adakah nurani para wakil rakyat untuk gigih dan konsisten berpihak pada kepentingan rakyat?
Redaksi mengajak pembaca untuk menyampaikan saran dan komentar agar bisa menjadi masukan berharga untuk kita semua. Kami juga mengucapkan terima kasih atas saran dan komentar pembaca pada edisi lalu.