Sinyal akan dicopotnya menteri-menteri asal partai koalisi yang melakukan ‘perlawanan’ dalam keputusan akhir skandal Bank Century kian kuat. Walau demikian, belum satu pun dari partai-partai koalisi terutama PKS dan PPP yang menyatakan siap menjadi oposisi.
Hal ini berbeda dengan Golkar yang sejak awal sudah menyampaikan tanggapan resminya soal ancaman pencopotan menteri. Melalui ketua fraksinya, Priyo Budi Santoso, Golkar siap meninjau ulang koalisi dengan SBY jika menterinya dicopot. Padahal, seperti yang disampaikan sejumlah pengamat politik bahwa Golkar belum punya tradisi menjadi oposisi.
Kalau dicermati dari fenomena reaksi partai-partai Islam dan partai berbasis massa Islam pasca keputusan Pansus Bank Century, keraguan bahkan ketidakberanian untuk menjadi oposisi begitu terlihat. PAN dan PKB misalnya, jelas-jelas memperlihatkan ketidakberanian mereka untuk lepas dari koalisi, walaupun publik menilai negatif sikap mereka yang tetap mendukung pemerintah dalam bailout bermasalah di Bank Century.
Begitu pun dengan PPP yang menunjukkan keraguan untuk berlawanan sikap dengan pemerintah. PPP seperti yang disampaikan sejumlah petinggi mereka, memperlihatkan rasa ‘penyesalan’ terhadap keputusan yang mereka sampaikan pada sidang keputusan akhir soal Century.
Kini, tinggal PKS yang juga belum menyatakan secara resmi sikap mereka terhadap sinyalemen akan dicopotnya menteri-menterinya dari kabinet SBY. Yang bisa ditangkap publik dari pernyataan para petinggi PKS, tak lebih dari kehati-hatian dan pengalihan. Misalnya, seperti yang diucapkan ketua fraksi PKS, Mustafa Kamal yang menyampaikan bahwa apa yang dilakukan PKS dalam kasus Bank Century sudah sejalan dengan arahan SBY. Walau demikian, apa yang sudah dilakukan PKS, diakui publik, agak tegas ketimbang partai-partai Islam yang lain.
Pertanyaannya, kenapa partai-partai Islam dan yang berbasis massa Islam belum punya keberanian untuk menyampaikan bahwa yang benar adalah benar, dan yang salah adalah salah. Kenapa partai-partai Islam terkesan tidak siap untuk bersama-sama umat meluruskan kebengkokan-kebengkokan pemerintah? Dan, mereka senang berada dalam pengaruh penguasa.
**
Redaksi mengucapkan terima kasih atas partisipasi pembaca atas saran dan komentar pada dialog sebelumnya. Semoga bermanfaat untuk kita semua.