Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, menyatakan bahwa Presiden AS Barack Obama akan berkunjung ke Indonesia, Maret, mendatang. ‘Kunjungan ini akan menjadi perjalanan emosional’, ucap Gibb. Menurutnya, kunjungan Barack Obama itu, juga akan disertai isterinya Michelle, serta kedua anaknya Malia dan Sasha.
Sementara Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri, Dino Patti Djalal, sudah mendapat informasi presiden ke 44 AS itu akan membawa keluarganya ke Indoesia. “Dalam kunjunan ini ada aspek sentimentilnya, karena Obama membawa dua putrinya. Michelle Obam pernah mengatakan kepada Ani Yudhoyono, saat di London bahwa dalam kunjungan ke Indonesia, dia akan membawa kedua putrinya di mana ayahnya dulu pernah bersekolah”, ujar Dino.
Kunjungan Obama ke Indonesia ini, sesudah sebelumnya Barack Obama mengunjungi Turki, sebagai anggota blok Nato. Presiden AS itu juga mengunjungi Cairo (Mesir), yang kemudian berpidato di komplek Universitas Al-Azhar, dan menegaskan ingin memperbaharui hubungan dan mengubah kebijakan terhadap Dunia Islam, tidak lagi dengan sikap yang konfrontatif.
Tapi, Obama tidak melakukan apa-apa, terhadap Dunia Islam, justru Obama mengikuti jejak langkah yang diambil oleh Presiden George Walker Bush, yang megggunakan kekuatan militer, seperti yang nampak terhadap Afghanistan, di mana AS mengerahkan pasukannya, yang sekarang jumlahnya lebih dari 120.000 personil, dan ini merupakan kekuatan militer terbesar AS diluar negeri, pasca Perang Dingin.
Presiden AS, Barack Obama, juga telah menyerah dan bertekuk lutut kepada Zionis-Israel, di mana Utusan Khsusus Obama, seorang diplomat senior George Mitchel, tak mampu menekan Israel, menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem dan Tepi Barat. AS juga tak mampu mempengaruhi Israel, yang sekarang dipimpin Partai Sayap Kanan, Likud, di bawah Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, dan mengklaim Yerusalem adalah menjadi hak mutlak bangsa Yahudi. Karena itu, Netanyahu tetap bersikukuh menolak konsep dua negara – Palestina – Israel, seperti yang digagas oleh Presiden George Bush.
Lalu, sesungguhnya apa arti kunjungan Obama ke Jakarta ini? Apakah sekadar bernostalgia, bahwa ia pernah mempnyai ayah orang Indonesia, dan pernah sekolah di Jakarta? Indonesia negara terbesar penduduknya yang beragama Islam, namun belum mempunyai posisi yang strategis di mata AS, kecuali pengakuan dari Presiden SBY, yang pernah belajar di Akademi Militer di AS, dan ia mengatakan bahwa AS, sebagai ‘second my country’, di dalam buku biografinya.
Berturut Presiden AS, yang pernah berkunjung ke Indonesia, antara lain, Presiden Richard Nixon, di bulan Juli tahun 1969, saat menghadapi Perang Dingin , dan AS melibatkan Indonesia dalam menghadapi Soviet, melalui politik ‘contaiment’ (pembendungan) terhadap pengaruh komunis.
ilanjutkan kunjungan Gerald Ford, yang menggantikan Richard Nixon,sesudah dimakzulkan akibat skandal ‘Watergate’. Kunjungan Ford ke Jakarta, yang singkat itu, mendorong Indonesia melakukan invasi ke Timor Timur, menghancurkan komunis di wilayah itu. Karena, keberadaan komunis di Timor Timur itu sudah dianggap menjad ancaman regional.
Kemudian, di tahun 1984, Presiden Ronald Reagan melakukan kunjungan ke Indonesia, dan melakukan pertemuan dengan Presiden Soeharto, dan ini merupakan puncak eskalasi Perang Dingin, menghadapi Soviet, yang terus memperluas pengaruh, diberbagai kawasan, termasuk invasi Soviet ke Afghanistan. Sementara, Presiden AS, Jimmy Carter, yang berkuasa di Gedung Putih, berkuasa tahun 1976-1980, tidak pernah berkunjung ke Indonesia, tapi baru berkunjung ke Indonesia, tahun 2004, sebagai pemantau pemilu melalui lembaga The Carter Center.
Kunjungan berikutnya, George Bush, melakukan kunjungan ke Indonesia, 20 Nopember 2006, dan Bush mendorong Indonesia untuk terlibat perang melawan terorisme secara global. AS memberikan bantuan kepada aparat Indonesia dalam rangka memerangi terorisme. Kunjungan Bush itu mendapat tantangan, melalui aksi-aksi yang berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.
Sementara itu, Presiden Bill Clinton, datang ke Indonesia saat terjadi bencana tsunami di Aceh. Kunjungan Clinton yang belangsung 2 Desember 2006 itu, merupakan utusan PBB untuk penangan tsunami dn gempa yang berlangsung di Nangro Aceh Darusalam.
Kini, Barack Obama berkunjung ke Indonesia, yang disertai keluarganya. Apakah kunjungan Obama ini mempunyai nilai strategis?
+++
Kami mengharapkan pendapat, pandangan, dan sikap dari para pembaca, dan sebelumnya kami menyampaikan terima kasih atas partisipasinya dalam rubrik dialog ini. Dengan ini rubrik dialog sebelumnya kami tutup.