4. Hadirnya Pikiran yang Mengganggu
Abu Hurairah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila dikumandangkan azan salat, setan akan berlari sambil terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara azan tersebut. Apabila muazin telah selesai azan, ia kembali lagi. Dan jika iqamah dikumandangkan ia berlari. Apabila telah selesai iqamah, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang salat seraya berkata kepadanya, ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat! Sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia salat“. (HR Bukhari)
5. Tergesa-Gesa Untuk Menyelesaikan Salat
Ibnul Qayyim berkata, “Sesungguhnya tergesa-gesa itu datangnya dari setan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah, yang menghalangi seseorang untuk hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya.”
Tentu saja bila salat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal boleh. Asal boleh mengerjakan, asal selesai dan asal jadi. Tidak ada ketenangan atau tukmaninah. Pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ada orang salat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena salat yang telah ia kerjakan belum sah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda kepadanya, “Apabila kamu salat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Alquran yang mudah bagimu, lalu rukuklah sampai kamu benar-benar rukuk, lalu bangkitlah dari rukuk sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat salatmu“. (HR Bukhari dan Muslim). (Inilah)