Assalamualaikum,
Saya ingin bertanya mengenai yang dialami istri saya. Istri saya masih mengeluarkan darah sampai hari ini terhitung sejak melahirkan bulan oktober kemarin. Tapi seminggu kebelakang darah nya sudah berheti. kemudian sekarang ada lagi, namun tidak begitu banyak. Apakah darah yang keluar itu masih termasuk Nifas atau Haid?
Wassalam.
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Nifas adalah darah yang keluar dari seorang wanita karena melahirkan. Nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama halnya seperti masa haid. Darah nifas mengandung trombosit, sel-sel degeneratif, sel-sel nekrosis atau sel mati, dan sel-sel endometrium sisa. Ada ibu yang merasa heran ketika darah nifasnya cepat berhenti, sementara ada pula yang waswas dan khawatir karena darah nifasnya masih keluar melewati masa 40 hari, kedua hal ini bisa terjadi.
Rahim Bersih, Nifas lebih Cepat
Darah akan cepat berhenti jika jumlah yang keluar memang sedikit tapi optimal, atau keluar sekaligus banyak dan berhenti sebelum masa 40 hari. Hal ini tergantung dari penanganan saat melahirkan. Bila setelah persalinan muncul indikasi tertentu yang mengharuskan dokter membersihkan rahim ibu, maka darah yang keluar di masa nifas kemungkinan tak begitu banyak dan bisa lebih cepat selesai. Dengan kata lain, proses pembersihan rahim membuat sisa darahnya tinggal sedikit.
Ibu yang bersalin melalui operasi sesar semestinya juga memiliki darah nifas yang lebih sedikit dan masa perdarahannya singkat. Pada operasi sesar, umumnya rahim ibu dibersihkan, meski tak semua dokter melakukan hal ini.
Cara dokter menjaga kontraksi rahim pada kasus-kasus dengan perdarahan postpartum (setelah persalinan) adalah dengan kompresi atau menekan rahim dari luar di bagian perut. Bila dicurigai ada ari-ari yang tertinggal, tangan dokter yang steril masuk ke dalam vagina dan rahim untuk membersihkannya.
Selain itu, kontraksi juga dijaga dengan obat-obatan pengeras rahim. Akibatnya, jumlah darah nifas tak begitu banyak dan masa perdarahan bisa berlangsung lebih singkat. Ini juga menandakan kontraksi dan pembersihan rahimnya berlangsung baik (rahim mengecil), seperti bisa terlihat melalui pemeriksaan USG. Biasanya pemeriksaan dilakukan seminggu sesudah melahirkan. Jika aman, maka diperiksa sebulan kemudian.
Lebih lama, ada sesuatu ?
Sebaliknya, perdarahan nifas juga bisa berlangsung lebih lama dari 40 hari. Keadaan ini jelas harus disikapi secara hati-hati karena perdarahan panjang biasanya terjadi jika proses kontraksi rahim berlangsung tidak semestinya atau lemah. Penyebabnya, bisa karena ada sesuatu yang tersisa dalam rahim, semisal ari-ari, atau selaput ketuban yang kemudian membungkus sisa darah yang membeku sehingga bekuan darah tersebut jadi benda asing dalam rahim. Selain itu, bisa juga karena infeksi perpuralis yang menyebabkan darah lama berhenti atau anemia yang membuat kekuatan kontraksi rahim kurang dan ibu terus-menerus letih, sehingga mempengaruhi faktor psikis dan emosionalnya.
Namun, walaupun jarang sekali terjadi, adakalanya perdarahan setelah masa nifas itu ternyata darah haid. Jadi, bisa saja setelah 40 hari ibu ternyata sudah mulai haid lagi. Dokterlah yang bisa memastikan apakah darah yang keluar itu bukanlah darah nifas lagi.
Mengapa haid seperti ini jarang terjadi? "Karena umumnya semasa menyusui, pola haid akan berubah. Ada ibu yang belum haid selama 3 bulan, 8 bulan atau bahkan sampai 2 tahun setelah masa nifas. Hal ini bervariasi tergantung pada hormon menyusui."
Tidak masalah bila sehabis melahirkan ibu belum mendapat haid segera. Ini bukan berarti darah haidnya tak keluar, melainkan tidak terjadinya ovulasi, sehingga darah haid belum dibentuk.
Selain itu, pada ibu yang menyusui, adanya rangsangan dari puting susu dapat membuat rahim cepat mengeras dan berkontraksi. Jadi selain berpengaruh pada haid yang tak segera keluar, proses menyusui juga mempengaruhi mengerasnya rahim.
Wassalam.