EramuslimAdvertorial – Para ilmuwan medis mempelajari dan berusaha menemukan apa yang menjadi penyebab penderita Covid-19 mengalami kematian. Secara umum kematian pada kasus Covid-19 disebabkan karena gagal nafas. Namun bagaimana proses gagal nafas ini terjadi perlu ditelusuri.
Sumber Foto : Liputan 6
Ilmuwan China mempelajari dan menemukan bahwa apa yang dinamakan sebagai “Badai Sitokin” atau “Cytokine Storm” merupakan sebab utama terjadinya gangguan organ yang berakibat kematian.
Apakah badai sitokin itu?
Sitokin adalah protein kecil yang dilepaskan oleh beragam sel di dalam tubuh, termasuk di dalam sistem kekebalan tubuh tempat mereka mengkoordinasikan respons tubuh melawan infeksi. Nama ‘sitokin’ berasal dari kata Yunani untuk sel (cyto) dan gerakan (kinos). Dalam kondisi badai sitokin, protein imun meningkat tak terkendali dan menyerang organ-organ sehat di tubuh sendiri ketika merespon sebuah virus. Menyebabkan inflamasi atau peradangan di berbagai organ dan bisa mengakibatkan kegagalan organ sampai kematian.
Gejala utama dari badai sitokin sendiri adalah demam tinggi, pembengkakan dan kemerahan, kelelahan ekstrem dan mual. Selama badai sitokin, respons imun yang berlebihan merusak jaringan paru-paru yang sehat, menyebabkan gangguan pernapasan akut dan kegagalan multi-organ. Jika tidak diobati, sindrom badai sitokin biasanya berakibat fatal. Inilah yang dialami oleh penderita Covid-19.
Menurut riset di tanah air, badai sitokin ini bisa dikendalikan dengan tanaman empon-empon, seperti jahe, kunyit dan temulawak. Tanaman ini kaya akan kandungan zat yang bernama Curcumin. Curcumin diketahui menghambat pelepasan senyawa tubuh penyebab peradangan atau sitokin proinflamasi seperti interleukin-1, interleukin-6 dan tumor necrosis factor-α. Pelepasan sitokin dalam jumlah banyak, disebut badai sitokin yang dapat menumpuk pada organ paru-paru kemudian menimbulkan sesak.
Dengan terhambatnya pengeluaran sitokin, maka tidak akan terjadi badai sitokin yang berdampak pada gangguan pernafasan.
Mekanisme ini menjelaskan peran curcumin dalam mencegah terjadinya badai sitokin pada infeksi virus (Sordillo and Helson, 2015).
Curcumin secara alami rasanya pahit. Biasanya ketika minum zat ini dikombinasikan dengan minuman manis. Atau diminum dengan disusulkan minum minuman manis.
Jika manisnya dari gula maka akan berakibat tidak baik juga. Untuk itu kombinasi dengan madu sangatlah menguntungkan. Karena dalam madu juga terkandung zat-zat yang bermanfaat bagi kesehatan dan daya tahan tubuh.
Saat ini sudah hadir MADU CURCUMINT, madu yang dikombinasikan dengan Curcuma atau Temulawak dan Mint. Curcuma sangat kaya dengan Curcumin sesuai namanya. Kombinasi dengan madu multiflora akan memberikan efek rasa yang enak. Apalagi dikombinasikan dengan Mint yang membuat MADU CURCUMINT terasa SEGAR SEMRIWING, melegakan pernafasan, hidung dan tenggorokan.
MADU CURCUMINT bisa didapatkan dengan harga ekonomis. Cukup dengan harga Rp 62.000,- bisa mendapatkan MADU CURCUMINT 250 gram. Untuk pembelian 10 botol akan diskon 30%
Bagi Anda yang ingin berbisnis MADU CURCUMINT dari rumah, kami menyiapkan skema diskon menarik.
Untuk mendapatkan MADU CURCUMINT dan info skema bisnisnya, silakan menghubungi rekan kami di Kota Terdekat Anda :
Sumatera, Jakarta:
Pak Maryono : +62 852-1536-3690
Bandung :
A Herie : +62 853-1669-9994
Bekasi:
Ibu Imel: 0817-4940-333
Jabodetabek:
Akbar : 0812-9667-3538
Bogor Dan Sekitarnya :
Habib : 085793483765