Alkohol ternyata dinilai lebih berbahaya daripada obat-obatan ilegal seperti heroin dan kokain. Ini adalah hasil penemuan ilmuwan Inggris pada bulan lalu.
Ahli Inggris mengatakan alkohol adalah yang paling merusak tubuh manusia karena memiliki konsekuensi begitu banyak dan yang menghancurkan, bukan hanya bagi peminumnya tetapi untuk orang di sekitar mereka.
Penelitian ini mengevaluasi zat kandungan alkohol, kokain, ekstasi heroin, dan ganja. Secara keseluruhan, alkohol ternyata mengandung semua bahan lainnya, yang ada dalam heroin dan kokain. Sedangkan ganja, pil ekstasi dan LSD jauh lebih rendah.
Penelitian ini dilakukan oleh Pusat Studi Kejahatan dan Keadilan Inggris dan diumumkan hari ini secara online di jurnal medis The Lancet.
“Coba pikirkan tentang apa yang terjadi [dengan alkohol] di setiap pertandingan sepak bola,” kata Wim van den Brink, seorang profesor psikiatri dan ketergantungan di University of Amsterdam. Dia tidak terlibat dengan penelitian ini tetapi turut menulis komentar dalam The Lancet.
Ketika mabuk secara berlebihan, alkohol merusak hampir semua sistem organ. Hal ini juga berhubungan dengan tingkat kematian lebih tinggi dan terlibat dalam persentase yang lebih besar daripada kejahatan dibandingkan obat lainnya, termasuk heroin.
Para ahli mengatakan penelitian ini seharusnya mendorong negara-negara untuk mempertimbangkan kembali bagaimana mereka menggolongkan obat-obatan. Sebagai contoh, tahun lalu di Inggris, pemerintah meningkatkan hukuman untuk kepemilikan ganja. Salah satu penasehat senior, David Nutt—penulis utama studi Lancet—dipecat setelah ia mengkritik keputusan Inggris.
“Keputusan pemerintah adalah ilegal dan tidak selalu didasarkan pada ilmu pengetahuan,” kata Profesor van den Brink. Dia mengatakan pertimbangan tentang pendapatan dan perpajakan, seperti dari industri alkohol dan tembakau, mungkin akan mempengaruhi keputusan tentang bahan yang dilarang.
Itulah mungkin sebabnya khammar (minuman keras) dalam Islam sangat keras dilarang. (sa/ap/smh)