Kedua mata Ki Singalodra berbinar. Wajahnya menjadi cerah. “Terima kasih, Kanjeng Gusti Pangeran. Terima kasih. Saya akan berjihad disamping Paduka.”
Ustadz Taftayani maju ke depan. Dia kemudian menyalami dan juga memeluk Ki Singalodra. Setelah itu salah seorang guru dari Pangeran Diponegoro ini berdiri dan memberikan sambutannya, “Dahulu ketika menghadapi kaum musyrikin Quraisy, Allah subhana wa ta’ala mengirimkan seorang Hamzah bin Abdul Muthalib, untuk memperkuat barisan kaum Muslimin. Hamzah adalah Singa Allah dan Rasul-Nya. Dialah yang menjadi pahlawan Perang Badr dan Uhud. Dan sekarang, Allah subhana wa ta’ala mengirimkan bagi kita seorang Ki Singalodra yang gagah berani. Insya Allah, dengan izin Allah, dengan bergabungnya Ki Singalodra, barisa kita akan bertambah kuat. Cahaya kemenangan semakin dekat. Saya yakin, Ki Singalodra adalah Hamzah yang dikirimkan Allah kepada kita. Allahu akbar!”
“Amien ya Rabb! Allahu akbar!” teriak semua yang ada disitu. [] (Bersambung)
[1] Putera Sultan Hamengku Buwono II.