Entah kini dia berada di mana. Bocah itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Tidak ada rumah barang satu pun. Yang ada hanya hamparan rumput dengan tiga pohon beringin besar yang tumbuh di dekat dirinya. Lainnya hanya berupa semak dan tumbuhan perdu. Anak kecil itu tidak tahu nama tempat ini. Perutnya yang tidak terisi sejak kemarin terasa perih. Tubuhnya dirasa makin lemah. Dia menggigil kedinginan. Bocah itu akhirnya tak sadarkan diri kembali. Dia tergeletak begitu saja di atas rerumputan, dinaungi pohon beringin besar yang ada didekatnya.
Tak lama kemudian, seorang lelaki tua bertelanjang dada, dengan kepala ditutupi caping yang sudah kusam, mendekati bocah itu dengan hati-hati. Ketika mendapati ada bocah kecil yang menggeletak di atas rumput, lelaki tua itu mengusap kepala Wulung Ludhira dengan lembut. Bibirnya yang sudah sedikit keriput tersenyum tulus. Dengan penuh hati-hati akhirnya dia menggendong bocah itu dan bergegas pergi menghilang begitu saja ke arah barat… [bersambung]