Menjadi anggota parlemen dan bekerja di kementrian di sebuah Negara bukan Islam. Ini topik menarik yang tak henti menjadi buah bibir para aktifis islam. Apalagi, teknologi informasi membuat semua jarak dan waktu hampir hilang. Realitas di seluruh pelosok bumi dapat diketahui secara real-time. Di sisi lain, wawasan ilmu sebagai patokan dalam bersikap begitu mudah didapat. Silang-sengkarut pendapat tokoh dan ulama menjadi bahan bakar riuhnya buah bibir seputar masalah ini.
Buku ini memotret masalah tersebut secara utuh. Memuat dialog dua pihak, antara yang membolehkan dan melarang. Tentu saja disertai alasan masing-masing, baik dalil naqli maupun aqli. Tak hanya memaparkan semata, Penulis juga memadukan kedua argument yang berbeda itu. Seperti ulasan dalil-dalil naqli, sampai pembahasan alasan maslahat yang sering menjadi titik pisah kedua kelompok. Penulis juga memandu pembaca untuk menentukan pendapat yang dianggap rajih dan lebih unggul. Semua itu disajikan dalam sebuah suasana dialog ilmiah yang memang betul-betul ilmiah-jauh dari emosi maupun tendensi kepentingan kelompok.
Menemukan titik temu kedua pihak yang berbeda pandangan bukanlah perkara mudah. Namun, setidaknya wacana ilmiah ini akan menambah bobot diskusi dan buah bibir di kalangan aktivis Islam seputar masalah ini. Sebuah khasanah ilmiah yang wajib dimiliki, terutama oleh kita yang tinggal di Indonesia-bukan Negara Islam, namun memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia.
Judul : Pro-kontra menjadi anggota parlemen dan pegawai pemerintahan sekuler
Karya : Syaikh Muhammad Syakir Asy Syarif
Harga : Rp 45,000,- (Belum termasuk ongkos kirim)
Bagi yang berminat memesannya, silahkan sms ke 085811922988 atau email ke [email protected] dengan menyebutkan judul pesanan, nama lengkap, no Telepon yang bisa dihubungi dan alamat lengkapnya.