Ia belajar membaca dan menulis dengan mencoret-coret di tanah dari teman sepermainan. “Membolos” terus sampai di hari tuanya, ia sangat keras mendidik diri sendiri. Ia “mengunyah” buku apa saja, sampai mampu menguasai beberapa bahasa asing. Akhirnya tampil sebagai sastrawan, kolomnis dan penerjemah andal. Contoh baik tentang pendidikan lewat buku yang sangat berhasil.
ANDA akan membelalakkan mata, berdecak kagum dan menggeleng-gelengkan kepala mengetahui bahwa lelaki yang namanya terkenal sebagai sastrawan, intelektual dan penerjemah andal ini ternyata tidak tamat madrasah ibtidaiyah atau sekolah dasar. Ia bahkan pernah menjadi ketua Himpunan Penerjemah Indonesia (HPI) dan pembantu rektor sebuah perguruan tinggi. Dulu, di madrasah ia begitu badung sehingga sempat dikerangkeng oleh gurunya. Maka sejak lepas dari hukuman itu, ia tidak pernah lagi “makan sekolahan” — sampai di hari tuanya.
Pada tahun 1930-an, pada zaman kolonial Belanda itu, ia hanya sempat belajar huruf Latin dari kawan-kawan sepermainan. “Saya belajar membaca dan menulis dengan mencoret-coret huruf di tanah sambil main gundu,” tuturnya. Selebihnya, ia bermain layang-layang atau mandi di kali seperti layaknya anak-anak bengal. Tapi, kemauan belajarnya keras. Ia belajar sendiri, “mengunyah” buku apa saja. Meski lahir dari keluarga berdarah Arab, untuk dapat menguasai Bahasa Arab yang baik, di zaman Jepang ia merasa perlu mengambil kursus tertulis Soember Pengetahoean, Bandung.
Ia adalah Ali Audah, kelahiran 15 Juli 1924 . Niscaya tak seorang pun peminat sastra Indonesia modern yang tak mengenal namanya, baik sebagai sastrawan, maupun penerjemah. Karya terjemahan unggulannya seperti Abu Bakar as-Siddiq, Sebuah Biografi dan Studi Analisis tentang Permulaan Sejarah Islam Sepeninggal Nabi – alihbahasa dari karya wartawan dan sastrawan Mesir terkenal, Dr. Muhammad Husain Haekal (Litera AntarNusa, Bogor-Jakarta, 1995, 391 halaman).
Salah satu karya masterpiece-nya ialah Konkordansi Qur’an, Panduan Kata dalam Mencari Ayat Qur’an (Litera AntarNusa, Bogor-Jakarta, 861 halaman). Ide menyusun konkordansi itu muncul ketika beberapa dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) mengeluh sangat sulit mancari ayat Al-Quran karena mereka kurang mengenal Bahasa Arab. Konkordansi Ali Audah ini memang sangat memudahkan bagi orang awam sekalipun untuk mencari ayat Al-Quran. (Dikutip dari tulisan BudimansHartoyo.wordpress)
Dan Kami tawarkan kitab monumental ini di hadapan pembaca, jangan lewatkan kitab penting ini…
Judul Buku : Konkordasi Al Qur an, Panduan Kata dalam mencari Ayat Quran /LAN
Penerbit: Litera Inter Nusa
Penulis : Ali Audah
Kertas & Halaman: isi kertas Hvs dan Hard Cover, 862 halaman
Harga : Rp 140.000 (Belum termasuk ongkos kirim)
Untuk pemesanan hubungi atau sms/email dengan dituliskan nama, alamat dan jumlah pemesanan ke: 085811922988 email : marketing@eramuslim.com