Tidak ada Komentar atas Indahnya buku ini
Jika mendengar kata “surga”, berbagai gambaran kenikmatan dan keindahan pasti akan segera terlintas dalam benak kita. Walaupun sesungguhnya, keindahan dan kenikmatan surga itu melebihi apa yang pernah didengar telinga, dilihat mata, dan dibayangkan benak manusia.
Tahukah kita, bahwa yang menjadi atap surga dan sekaligus meneranginya adalah ‘Arsy (singgasana Allah)? Selain itu, surga juga memiliki bangunan-bangunan yang dindingnya terbuat dari emas dan perak, semennya terbuat dari minyak kesturi, dan kerikilnya terbuat dari yaqut dan mutiara. Kemah-kemah surga pun tak kalah indahnya. Terbuat dari mutiara berlubang dengan diameter 60 mil, dan terletak di taman-taman surga dengan sungai-sungai yang mengalirkan saripati madu murni, arak yang tidak memabukkan, dan susu murni.
Keindahan surga yang sangat luar biasa itu pun masih ditambah lagi dengan curahan pelbagai macam nikmat kepada para penghuninya. Di antaranya, mereka dapat menikmati buah-buahan surga yang dahannya rendah hingga mudah dipetik, buah terkecilnya sebesar labu, dan rasanya menghimpun seluruh rasa buah di dunia. Tiap kali buah-buahan surga dipetik, seketika itu juga di atas tangkai yang sama muncullah buah-buahan baru yang berbeda bentuk, warna, dan citarasa, menggantikan buah-buahan yang dipetik sebelumnya.
Mereka juga didampingi oleh istri-istri, yang terdiri dari istri mereka saat di dunia dan 70 bidadari yang cantik dan bermata indah. Istri-istri ini tak membosankan dipandang, selalu setia, patuh, dan siap melayani. Para penghuni surga juga istri-istri mereka ini tak kan pernah menua. “Tak ada nenek-nenek di surga,” demikian sabda Rasulullah s.a.w. Semuanya hidup abadi dalam usia 30 tahun, dengan segala kebugaran, ketampanan, dan kecantikan yang tak kan pernah pupus. Masing-masing mengenakan pakaian dari sutera terindah yang tak pernah lusuh, dengan perhiasan mutu manikam yang tak ternilai. Mereka juga dikelilingi oleh paling sedikitnya 10.000 pelayan dengan tugas berbeda-beda yang selalu siap berkhidmat untuk mereka.
Puncak dari segala nikmat dan keindahan yang diterima para penghuni surga nanti adalah bertemu langsung dengan Sang Khaliq, Allah s.w.t. Mereka dapat melihat Zat Allah kapan saja mereka mau dengan kehendak-Nya. Tiap kali usai menghadap Allah s.w.t., wajah dan penampilan mereka pun kian bertambah rupawan dan elok dipandang.
Masih banyak lagi gambaran keindahan dan nikmat surga yang dipaparkan dalam buku ini. Semuanya dilukiskan dengan sangat menawan berdasarkan pada keterangan al-Qur`an dan hadis Rasulullah s.a.w. serta riwayat yang sahih. Buku ini akan memantapkan iman kita kepada Allah s.w.t. sekaligus mendorong jiwa kita untuk meningkatkan amal ibadah demi meraih ridha-Nya dan mendapatkan surga yang dijanjikan-Nya.
Ibnul Qayyim al-Jauziyyah (691 H/1292 M – 751 H/1349 M)
Cendekiawan Muslim ini lahir di Damaskus pada tahun 691 H. Terkenal sebagai seorang reformis pemikiran Islam. Murid utama Ibnu Taimiyah ini menguasai beragam bidang ilmu, mulai dari fikih, tafsir, hadis, akhlak, hingga filsafat, kimia, dan astronomi.
Wafat pada tahun 751 H di Damaskus, dan meninggalkan banyak warisan intelektual berupa buku dan tulisan yang hingga saat ini ikut mewarnai arus pemikiran keagamaan di dunia Islam.
Judul Buku : Surga yang Allah Janjikan
Harga : Rp 105,000 (Belum termasuk ongkos kirim)
Untuk pemesanan hubungi atau sms/email dengan dituliskan nama, alamat dan jumlah pemesanan ke: 085811922988 email : [email protected]