“Beli kembali Indonesia”, demikian pekik Ustadz Yusuf Mansyur di tengah ratusan jamaah Mandiri di bilangan Bogor Jawa barat Sabtu 10 November 2012, acara tersebut diadakan bertepatan dengan hari Pahlawan.
Kegusaran beliau mengingat banyak aset strategis nasional yang tergadai oleh pihak asing, mulai dari perbankan, pabrik semen, telekomunikasi, satelit dan semua aspek strategis lainnya telah dikuasai asing.
“Pasar Indonesia yang katanya beratus juta orang tapi dikuasai oleh Negara asing yang berpenduduk hanya kurang enam juta jiwa saja ! bagaimana Negara ini membiarkan aset nasional terambil pihak asing, kemana semua anggota dewan? Apakah mereka berkerja? Untuk selamakan Negara ini? Mereka jual aset Negara tanpa informasi yang jelas kepada rakyat”
Sambung beliau, InsyaAllah saya akan berjuang untuk itu, berjuang untuk membeli kembali aset nasional itu, walaupun ada yang bertanya ke saya darimana saya dapat dananya, saya ungkapkan saya punya bank, yaitu Bank Jamaah”, Ungkap Ustadz yang mengusung program patungan usaha ini.
“kenapa begitu, Coba bayangkan, sebagai contoh, nilai sebuah pesawat adalah Rp 50 Milyar. Bila saja dana tersebut dibagi dengan 10 propinsi, didalamnya ada 10 kecamatan, didalamnya ada 10 kelurahan, didalamnya ada 10 RT / RW. Maka sebenarnya mudah sekali bagi umat ini, bila mereka sadar, bahwa untuk membeli pesawat ternyata hanya dibutuhkan Rp 5 juta pertiap RT/RW nya…bukankah itu mudah bila umat Islam menyatukan potensinya? Ayo mari kita beli kembali Indonesia ! Ujar Ustadz muda yang berniat memiliki dan mengelola dalam waktu dekat sebuah Hotel di dekat Bandara Soekarno Hatta ini. (Mz)