Hasil dari doa beliau adalah keberkahan harta Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, والله إن مالي لكثير، وإن ولدي وولد ولدي يتعاقبون على نحو المئة “Demi Allah, hartaku sangat banyak. Sementara anak dan cucu-cucuku, mencapai 100 orang.” (HR. Ibnu Hibban no. 7177) Lantas apa tanda-tanda harta yang tidak berkah dan harta yang berkah itu?
Ustadz Adi Hidayat dalam salah satu ceramahnya di kanal Youtube Audio Dakwah yang diunggah (10/9) lalu menjelaskan, ada perbedaan harta yang berkah dan yang tidak berkah tersebut. Dai yang populer disapa UAH ini lantas mengutip ayat Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: ‘Kalau Engkau bersyukur kepada-Ku menggunakan semua nikmat yang telah Aku berikan sesuai dengan perintah-Ku dan fungsinya, maka Aku akan tambahkan lagi bagi kalian. Dan Aku akan rawat kalian beserta dengan nikmat-nikmat itu, hingga semua nikmat terpakai dalam hidup kalian’. “Itu yang disebut dengan berkah.
Misalkan orang dapat gaji 100 ribu, semua berguna untuk manfaat. Ada orang dapat gaji 1 miliar sebulan, tapi tidak ada manfaatnya, cepat habis. 100 juta habis dalam 3 hari dan 200 juta dalam sepekan habis. Tapi tidak terasa manfaatnya. Kadang-kadang kasian banget. Dapat gaji 100 juta, tapi sepekan habis,”kata UAH.
Harta yang banyak dan berkah, itu yang paling diinginkan semua orang. “Harta banyak, nggak apa-apa yang penting digunakan untuk berkah, pergi haji, pergi umroh, sedekah, ditambah lagi, digunakan lagi untuk berkah,”tutur UAH lagi. Tapi yang sering terjadi saat ini, banyak orang mengumpulkan harta, tapi orang tersebut tidak merasakan hartanya itu. “Sekarang banyak orang aneh, kalau anda cek kekayaannya luar biasa, triliyunan, tapi masih mengharapkan yang lain. Padahal yang itu aja belum kepakai untuk dia,”kata UAH. Baca juga: Cara Taubat Nasuha dan Tanda-tandanya Wallahu A’lam [Widaningsih/sindonews]