Bismillahirrohamnirrohiim.
Alhamdulilahirrobil alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Allah yang telah menciptakan alam ini demikian ajaibnya , sehingga terpesona dibuatnya. Salah satu keunikan dan keajaiban ciptaaNya adalah di ciptakannya Bumi yang bulat, bumi yang berotasi pada dirinya sambil berputar bersama-sama planet yang lainnya mengelilingi matahari.
Berotasinya bumi ini menyebabkan terjadinya siang dan malam, nah siang dan malam yang bagi kita di Indonesia sepertinya kejadian yang biasa saja, tak ada yang aneh, tak ada yang unik, biasa-biasa saja karena waktu siang dan malamnya relative sama, 12 jam. Baik di musim panas maupun di musim hujan, begitu juga waktu sholat relative sama, waktu dzuhur, asyar, magrib, isya dan subuh relative sama, baik di musim hujan maupun di musim panas. Dengan demikian kita di Indonesia, apa lagi di musim panas, sudah bisa mengira-ngira, kapan waktu dzuhur, asyar, magrib, isya atau subuh. Tapi tak demikian hal jika kita berada di Rusia, khususnya di kota Moskow dan kota St Peterburgs.
Maka ketika membaca buku: Tahajud siang hari, dzuhur malam hari, saya langsung teringat ke kota Leningrad ( St Peterburgs sekarang) di mana pada tahun 2002 Saya , keluarga dan teman2 berwisata ke sana untuk melihat “ malam putih “ ( White Nigth ), “Bilii Nosii” kata orang Rusia. Jadi, tepat pada tengah malam tanggal 22/23 Juni 2002 kita semua berada pada suasana, yang unik yaitu : Malam dan Siang tidak punya batas, di katakan siang kita ada di tengah malam, di katakan malam, tapi warna jingga matahari masih berada di upuk barat, Padahal jam di tangan sudah menunjukkan jam 00, 30 waktu setempat. Nah kalau di kaitan dengan waktu sholat, antara sholat Insya dan subuh sangat dekat, hanya kurang lebih 2 Jam. Waktu Insya jam 23.48 dan jam 02.15 sudah subuh ! Jadi kapan kita sholat tahajud ? Ya di tengah-tengah malam yang siang atau di tengah-tengah siang yang malam. Bahkan kalau kita lebih ke utara lagi ke negara tetangga di utara Rusia, yaitu Finland.
Di bagian utara Finland pada saat yang sama, matahari tetap saja berada di kaki langit, tidak terbenam tapi juga tidak beranjak dari kaki langit, ya suasana tetap saja siang padahal ada di tengah malam. Matahari ada di tengah malam ! Lalu kapan sholat isya, sholat tahajud dan sholat subuh ? karena tiga waktu tersebut menyatu dalam satu waktu . Nah di sinilah ijtihad para ulama diperlukan. Karena kalau waktu sholat hanya berdasarkan peredaran matahari, maka pada saat puncak musim panas di Leningrad atau negara-negara yang ada di ujung kutub utara , tiga waktu sholat yaitu, isya, tahajud dan subuh akan di lakukan bersamaan. Ini akan sesuai dengan judul buku Agus Mostopa : Tahajud siang hari, dzuhur malam hari. Penerbit Padma Press.
Hal yang di jelaskan diatas berhubungan dengan sholat, lalu bagaimana dengan puasa di Musim panas dan pada saat puncak musim panas ? Apakah tetap mengikuti peredaran matahari di musim panas, di mana subuh jam 02.25, berarti imsyaknya lebih kurang dari itu, yaitu jam 02.05 dan magrib kurang lebih jam 22.20, jadi kalau di lakukan puasa memakan waktu sangat panjang, kurang lebih 20 jam ! Ini di Moskow, di utara Moskow lebih panjang lagi, lebih ke utara menjelang kutub utara dan di kutub utara sendiri, boleh di katakan 24 jam hanya matahari, hanya ada siang, tak ada malam, jadi apakah puasa sepanjang itu ? Lagi-lagi ijtihad para ulama diperlukan.
Dan sebaliknya bila puasa di musim dingin dan puncak musim dingin, waktu puasa sangat pendek. Imsyak kurang lebih jam 07.00 dan jam 15.30 sudah magrib itu di Moskow, di utara lebih pendek lagi, lebih ke utara lebih pendek lagi dst. Kalau musim dingin dan puncaknya musim dingin maka di dekat kutub atau di kutub utara itu yang ada hanya malam saja, tak ada siang, tak ada matahari, apakah kewajiban puasa menjadi hilang ? Karena kan matahari tak akan muncul sepanjang waktu tersebut.
Mengenai dzuhur di siang haripun, masih masuk di akal, karena bumi yang bulat ini, dan ini lagi-lagi kebesaran Tuhan, karena Dia berfirman : Tidak Ku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepadaku. Jadi sebenarnya dalam setiap waktu diasaat bumi terus berputar pada saat itupula Allah swt di sembah. Karena bumi bulat, otomatis waktu sholatpun di tiap negara akan berbeda waktunya, pada saat yang bersamaan di satu negara ada yang sedang sholat tahajud di malam hari, tapi di negara lain pada saat yang sama sedang sholat dzuhur di siang hari.
Dan kalau di tarik garis lurus orang yang sedang tahajud di malam hari di satu negara, sebenarnya sedang tahajud di siang hari di waktu yang bersamaan di negara lainnya, seperti orang yang sedang sholat tahajud di Indonesia pada tengah malam, kalau di tarik garis lurus menembus bumi maka pada saat itu sebenarnya sedang siang hari, atau sedang dzuhur di Amerika bagian Timur. Begitu juga sebaliknya, pada saat orang Amarika sholat dzuhur di siang hari kalau di tarik garis lurus menembus bumi, pada saat yang bersamaan sebenarnya lagi waktu tengah malam, waktunya sholat tahjud.
Untuk puasa di Moskow dan negara-negara di Eropa, Libya dan Libanon bulan ramadhan 1430 Hijriah di mulai hari Jum’at 21 Agustus 2009, jadi sudah terawih sejak malam Jum’at, beda dengan aliran Nasyabandiayh yang mulai puasa tgl 20 Agustus dan di Indonesia mulai tanggal 22 Agustus 2009. Untuk ramdahan tahun ini di Moskow puasa masih di akhir musim panas menuju awal musim gugur. Sahur sekitar jam 04 pagi dan buka sekitar jam 21 waktu setempat, jadi rata-rata sekitar 15 Jam. Dan tahun-tahun mendatang puasa di Moskow dan Rusia pada umumnya akan lebih panjang lagi waktu puasanya.
Demikian pengalaman unik puasa dan sholat di Rusia, semoga bermanfaat. (Kiriman dari Syaripudin Zuhri)