Semaraknya Ramadhan Masyarakat Indonesia di Austria

Alhamdulillah tahun 2008 ini Warga Pengajian Wina (Wapena) yang merupakan paguyuban pengajian warga Indonesia di Wina telah berhasil mendatangkan seorang Ustadz selama bulan Ramadhan. KBRI Wina yang selalu mendukung program kegiatan Wapena – seperti tahun-tahun sebelumnya – menyediakan aulanya untuk dijadikan pusat kegiatan keislaman warga Indonesia di kota cantik di tengah benua Eropa ini.

Dengan komitmen warga dan semangat berswadaya secara finansial yang cukup tinggi, warga Wapena telah menghadirkan Ustadz Dr. Atabik Luthfi, MA, seorang ustadz yang ahli dalam bidang tafsir kontemporer, menguasai bidang fiqih dan seorang yang menggiatkan diri dalam kegiatan dakwah. Ustadz Atabik selain berprofesi sebagai dosen, juga menjabat sebagai ketua Ikatan Da’i Indonesia (Ikadi) wilayah DKI Jakarta.

Kedatangan seorang ustadz ini dirasa penting dan relevan oleh warga Wapena, yang mendambakan seorang ahli yang dapat menjawab persoalan-persoalan keseharian mereka terkait masalah fiqih, ibadah, pendidikan anak, tafsir ayat Al Qur’an dan Hadits serta pemahaman keislaman dalam konteks sebagai Muslim di negeri Barat. Wargapun meminta ustadz untuk menemani dan memberikan panduan dan bimbingan selama bulan suci yang penuh berkah ini.

Kegiatan Ramadhan di aula KBRI Wina sendiri diadakan tiap hari Rabu, Jum’at dan Sabtu. Aktivitas tersebut biasanya diawali dengan buka puasa bersama, sholat Maghrib berjama’ah, makan malam, kajian oleh ustadz dan diskusi, salat  Isya dan ditutup dengan salat Tarawih. Saat menentukan awal puasa, ustadz dan panitia menyempatkan berkunjung ke Vienna Islamic Center – yang merupakan satu-satunya bangunan berbentuk masjid besar di antara ratusan masjid kecil di Wina – untuk memastikan awal puasa bagi warga Indonesia di Austria. Masjid Islamic Centre dijadikan referensi karena jalinan kontak langsung dengan Pemerintah Arab Saudi.

Kegiatan Ramadhan di KBRI Wina tahun ini sangat diminati oleh warga, karena selain lezatnya makanan berbuka yang disiapkan oleh ibu-ibu Wapena, kegiatan ini dijadikan kesempatan oleh warga untuk menggali dan mengimplementasikan nilai-nilai keislaman yang dipaparkan oleh ustadz Atabik. Salah satu kajian menarik yang dibawakan adalah bedah buku "The Seven Islamic Daily Habits" yang mencoba mengupas esensi ayat-ayat dalam surat Al Fatihah dalam pengejewantahan aplikatifnya ke dalam kehidupan diri seorang Muslim sehari-hari.

Selain warga Indonesia yang rutin hadir dalam acara pengajian, alhamdulillah Wapena juga menjadi wadah bagi warga Malaysia dan Singapura yang ikut berbaur dalam acara-acara keislaman tersebut. Bahkan, semangat warga Wapena dapat terlihat dari padatnya acara ustadz selama di Austria. Jika kebetulan acara tidak dilangsungkan di KBRI, warga dengan inisiatif sendiri mengundang ustadz untuk berbuka puasa di rumah mereka dan tentunya diselingi  dengan kajian singkat lengkap dengan tanya jawab.

Meski banyak warga Wapena yang telah tinggal lama di Austria, namun kecintaan mereka terhadap Islam  tidak pernah padam. Ramadhan sebagai bulan saling berinteraksi, mengayomi, silaturrahmi dan beribadah dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga untuk sarana taqarrub ilallaah (mendekatkan diri kepada Allah swt). Bahkan juga terlihat  beberapa warga secara antusias terlibat percakapan dengan ustadz untuk sekedar curhat dan menanyakan persoalan pribadi untuk mendapatkan jawaban yang sesuai syar’i.

Ustadz Dr. Atabik Luthfi dalam beberapa kesempatan menekankan kepada jama’ah untuk memperbaiki kualitas diri sebagai seorang Muslim dengan peningkatan kualitas ibadah mahdhoh, memperbanyak ibadah sunnah dan merekatkan silaturrahmi dan persaudaraan (ukhuwwah) sesama Muslim. Tentunya harapan ini dapat tercapai, jika setiap diri berkomitmen dengan keislamannya, lalu menanamkan pengaruh yang kuat dalam keluarganya dan menciptakan komunitas yang bersemangat dalam kesatuan serta saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran

Untuk mendapatkan generasi unggulan yang bermoral, maka komunitas Wapena telah mengadakan beberapa lomba untuk anak-anak dalam memperingati Nuzulul Qur’an. Pengurus Warga Pengajian Wina mengadakan lomba membaca Al Qur’an, menghapal surat-surat pendek dan do’a-do’a keseharian serta beberapa kuis untuk mengetahui pemahaman anak-anak mengenai Islam. Dalam acara penuh kegembiraan ini, anak-anak yang menang lomba mendapatkan hadiah sementara semua peserta juga memperoleh hadiah hiburan.

Mudah-mudahan setiap hari di bulan suci ini, akan menambah keimanan para warga Wapena pada khususnya dan kita semua pada umumnya, demi mencapai derajat takwa. (Andi Ahmad Junirsah-Austria)