Bersamaan dengan Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lainnya, Qatar memasuki puasa Ramadhan 1429 H pada hari Senin tanggal 1 September 2008. Ramadhan tahun ini di Qatar bersamaan dengan dimulainya hari sekolah setelah libur musim panas sejak akhir bulan Juni lalu. Warga Indonesia yang pulang berlibur ke tanah air sudah banyak yang kembali ke Qatar.
Meskipun suhu udara di Qatar masih panas (siang hari sekitar 40 – 44 C ), namun antusias umat Islam Qatar menyambut bulan suci yang penuh berkah dan ampunan ini tetap tinggi. Khususnya warga Indonesia yang berada di Qatar, menyambut Ramadhan dengan penuh sukacita. Mereka menggelar berbagai kegiatan untuk mengisi bulan suci ini yang sudah direncanakan beberapa bulan yang lalu.
Pada tanggal 31 Agustus 2008 hari Sabtu bertempat diruangan pertemuan KBRI Doha dilaksanakan acara pembukaan safari Ramadhan yang dilaksanakan atas kerjasama masyarakat yang ada di Qatar dan KBRI Doha. Pada kesempatan tersebut hadir Bapak Duta Besar RI untuk Negara Qatar, Bpk. H.M.Rozy Munir beserta Ibu Mufida, ketua Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (PERMIQA) dan juga warga Indonesia yang lainnya. Ustadz yang sengaja diundang dari Indonesia untuk mengisi safari Ramadhan tahun ini antara lain Ustadz Dr. H. Didin Hafidudin (Ketua BAZNAS dan Ustadz Dr. H. Rusli Hasbi MA (Dosen UIN Jakarta).
Dalam sambutannya Bpk.H.M.Rozy Munir mengungkapkan harapannya agar momentum puasa kali ini akan dapat meningkatkan kualitas kerukunan dan tali persaudaraan di antara sesama warga Indonesia yang ada di Qatar. Setelah itu, selama lebih kurang empat puluh lima menit Prof.DR.KH.Didin Afidudin menyampaikan beberapa hikmah puasa.
Hikmah puasa yang pertama adalah pengendalian diri atau imsak. Harta yang dalam bahasa Arabnya mal asal katanya kecenderungan. Segala sesuatu perlu pengendalian diri, diperlukan keseimbangan dan kesederhanaan dalam mencintai dan membenci.
Hikmah puasa yang kedua melekatkan kecintaan terhadap Al-Qur’an, memperbanyak membaca Al-Qur’an dan menjadikannya sebagai kurikulum kehidupan kita.
Hikmah yang ketiga puasa sebagai bulan kasih sayang, bulan untuk berinfaq dan menyayangi orang miskin. Dikatakan tanda-tanda shalat yang khusuk adalah sejauh mana seseorang menyayangi kaum lemah.
Setelah itu ceramah, acara dilanjutkan dengan Salat Tarawih berjama’ah yang dipimpin oleh Ustadz Sudrajat. Shalat tarawih berjamaah ini insyaallah akan dilangsungkan setiap hari di KBRI.
Safari Ramadhan akan dilaksanakan secara berkelanjutan dari wilayah ke wilayah yang ada komunitas Indonesianya seperti; Dukhan, Al-khor di wilayah utara, Umm Said dan Al-Wakrah di selatan dan juga dilakukan pengajian dari rumah kerumah.
Salah satu program Safari Ramadhan tahun ini adalah mengunjungi saudara – saudara kita para pekerja Gamuda Zekreet, Uwainah dan Nasraniyah. Mereka adalah para pekerja yang berkontribusi membangun jalan bebas hambatan Doha-Dukhan.
Pada hari ketiga Ramadhan tepatnya tanggal 3 September 2008, bertempat di Texas University, Qatar Foundation – Education City diadakan acara Ramadhan Night, yang menampilkan beraneka ragam budaya dan juga kesenian dari negara-negara yang populasi Islamnya besar seperti Mesir, Turki, Palestina, Indonesia, India, Yordania dan tidak ketinggalan Qatar tentunya.
Acara yang berlangsung meriah dan hikmat ini diadakan di dalam tenda besar. Berbagai macam makanan dan kerajinan dari tiap-tiap negara dapat dibeli di stand-stand yang telah disediakan. Indonesia menampilkan anak-anak remaja membawakan lagu-lagu Islami dengan alat musik angklung, dan ibu-ibu dari KBRI menyajikan masakan khas dari Indonesia seperti kolak, bakso dan beraneka kue. Kerajinan tangan dari kayu dan juga kain batik yang merupakan hasil karya asli Indonesia sangat banyak digemari pengunjung. Acara Ramadhan Night dihadiri oleh para Duta Besar dari negara peserta dan juga undangan terbatas dilingkungan Qatar Foundation.
Kegiatan Warga Indonesia di Dukhan
Komunitas Indonesia yang berada di Dukhan – Qatar juga mengadakan kegiatan amaliyah ramadhan 1429 H. Komunitas Indonesia ini bernama Indonesian Family Forum (IFF). Dukhan adalah satu kota kecil yang berjarak sekitar 80 Km arah barat Doha-Qatar. Dukhan merupakan daerah pertama ditemukannya sumur minyak dan gas di Qatar. Dalam satu komplek Dukhan City terdapat pusat perkantoran, akomodasi karyawan, tempat hiburan, pusat olahraga dan tempat ibadah
Warga Indonesia yang berada di Dukhan merupakan sekumpulan karyawan sebuah Perusahaan Minyak dan Gas Negara Qatar yaitu Qatar Petroleum. Sampai saai ini terdapat 81 Orang karyawan dan mencapai 200-an orang berikut dengan isteri dan anak yang tinggal bersama di Dukhan. Sekadar informasi juga bahwa keseluruhan jumlah sementara warga Indonesia yang berada di Qatar sampai akhir Juli 2008 adalah 27.042 Orang (Sumber www.kbridoha.com). Keseluruhan jumlah tersebut merupakan tenaga skill dan non-skill.
Program acara ramadhan kali ini adalah menghadirkan ustadz-ustadz dari Indonesia untuk memuliakan ramadhan dengan mengisi kegiatan ceramah ramadhan, ceramah duha, pesantren kilat anak-anak, jamaah isya dan tarawih. Kegiatan ini digelar IFF dengan dukungan KBRI di Doha dan juga IMSQA.
Seperti disebutkan di atas, tahun ini yang diundang sebagai penceramah adalah Ustadz Dr.H.Didin Hafidudin (Ketua BAZNAS) dan juga Ustadz Dr.H.Rusli Hasbi MA.(Dosen UIN Jakarta) Kedatangan mereka tidak hanya melakukan kegiatan amaliyah ramadhan di Dukhan dan KBRI, tapi juga mengunjungi warga Indonesia di Ras Laffan dan Messaid. Ras Laffan dan Messaied juga merupakan komplek keberadaan karyawan Qatar Petroleum. Jadi di lokasi tersebut juga terdapat komunitas Indonesia.
Mengawali kegiatan ramadhan, alhamdulillah tanggal 3 september 2008 bertepatan dengan 3 ramadhan 1429 H, Ustadz Didin Hafidudin mengisi acara buka puasa bersama, dilanjut dengan jamaah maghrib kemudian ceramah ramadhan dan jamaah tarawih di salah satu perumahan karyawan. Jamaah yang datang lumayan banyak.Kemudian esok harinya diadakan ceramah duha yang dihadiri oleh ibu-ibu karyawan dan sebagian bapak-bapak. Demikian sekilas kegiatan ramadhan 1429 H oleh komunitas warga Indonesia yang berada di Dukhan-Qatar. (Abu Alif dan Sugeng Riyadi/Qatar)