Eramuslim – Bulan yang penuh berkah, Ramadhan, telah berlalu meninggalkan kita. Semua Muslim yang di dalam hatinya terdapat iman dan kepasrahan kepada Allah akan merasakan sedih ditinggalkan bulan yang di dalamnya ada ampunan Allah setiap saat inisemoga ibadah shaum kita diterima Allah.
Shalat berjamaah di masjid, shalat malam, tadarus Alquran, sedekah, silaturahim, dan istiqamah serta semangat mendekatkan diri kepada Allah adalah kegiatankegiatan yang biasa kita lakukan pada bulan Ramadhan. Sejatinya, kita mampu mempertahankan semua itu pada bulan-bulan lain. Tujuan puasa adalah mencetak manusia yang memiliki iman dan takwa.
Bagaimana cara mengukur keberhasilan puasa jika semua rutinitas ibadah puasa yang biasa kita lakukan malah tidak dikerjakan lagi pada bulan yang lain? Satu hal yang pasti, puasa mengajarkan diri untuk istiqamah dan konsisten. Minimal kita bisa menjaga waktu-waktu shalat dengan baik. Maksudnya, selalu shalat berjamaah di masjidterutama shalat Isya dan Subuh agar ibadah pokok tersebut tidak lagi diabaikan seperti sebelumnya.
Apabila terdengar suara azan, sejatinya kita menghentikan segala aktivitas dan segera bergegas menuju masjid untuk shalat berjamaah. Meninggalkan pekerjaan barang beberapa menit tidak akan membuat kita dipecat atau usaha kita bangkrut. Bahkan, apabila perlu 10 menit sebelum azan, kita sudah duduk di saf pertama dekat imam.